Polisi Kejar Satu Tersangka Pembunuhan di Dobo

Ilustrasi

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Dua tersangka pembunuhan terhadap Ruben Labok (30), warga Kompleks Kopi-Kopi Desa Salarem, Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, berhasil diamankan. Kini, polisi memburu satu tersangka lainnya yang telah diidentifikasi.

“Sudah dua orang telah diamankan anggota Satreskrim Polres Kepulauan Aru. Mereka merupakan pelaku pembunuhan korban pertama (Ruben Labok). Mereka yaitu Tera Kauy alias Tera alias Aron, dan Elia Kauy alias Elia,” ungkap Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Muhamad Roem Ohoirat di Ambon, Senin (18/2).

Selain dua tersangka yang kini telah ditahan di Mapolres Aru, Kota Dobo, penyidik juga sedang mengejar satu tersangka utama lainnya. “Sementara satu orang pelaku pembunuhan terhadap korban pertama, masih dalam pengejaran anggota Satreskrim Polres Aru,” ujarnya.

Menurutnya, pasca bentorkan Minggu (17/2) dini hari, situasi dua desa bertetangga itu telah aman kondusif. “Situasi sudah normal. Aparat TNI dan Polri masih terus bersiaga di lokasi bentrok,” tandasnya.

Untuk diketahui, bentrokan antara pemuda kompleks Kopi-Kopi Desa Salarem dan belakang SMP Negeri 1 Dobo, Desa Lor Lor, Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, pecah, Minggu (17/2), sekira pukul 03.00 WIT.

Dua korban tewas adalah Ruben Labok (30), warga Salarem. Dia meregang nyawa dengan tiga luka tusukan ditubuhnya. Sementara seorang lainnya Golden Gutandjala (34), warga Lor Lor, tewas setelah dibacok berulang kali dan dibuang ke ruas Jalan Pemda III (belakang kantor Bupati Aru), Kompleks Kopi-Kopi.

Ruben Labok menemui ajal setelah menghentikan langkah sekelompok pemuda berjumlah 10 orang yang sudah dipengaruhi minuman keras. Mereka muncul dari belakang SMP 1 dan melintas di depan pangkalan ojek Kompleks Jembatan Labodo. Korban saat itu bertanya tujuan kepergian mereka, tapi naas dirinya malah dikeroyok dan ditusuk pelaku.

Korban dilarikan ke RSUD Cendrawasih, namun nyawanya tidak tertolong. Korban meninggal dunia dengan 3 luka tusuk sepanjang masing-masing 2 cm dengan kedalaman 8 cm.

Kematian korban membuat warga Salarem dan keluarganya marah. Mereka mengamuk dan menutup jalan di Kompleks Kopi-Kopi. Mereka merazia warga Lor Lor. Mereka juga melakukan serangan balasan.

Dalam aksi balasan, sebanyak 30 orang diantaranya 1 perempuan asal Desa Salarem datang membawa senjata tajam (parang) dan anak panah. Mereka mendatangi rumah korban kedua Golden Gutandjala, warga Kompleks Kampis 2 asal Desa Lor Lor, sekitar pukul 06.30 WIT.

Puluhan warga melakukan aksi brutal. Rumah dan sepeda motornya dibakar. Korban juga dikeroyok dan diseret. Korban dibacok berulang kali dan diseret dari rumahnya sampai ke kompleks Kopi-Kopi berjarak sekitar 2 km dan dibuang di dekat ruas jalan Pemda III (belakang kantor Bupati).

Pada pukul 07.10 WIT Patroli PRC Polres Aru menemukan mayat korban di Area Kompleks Kopi-Kopi (kompleks Salarem) RT 007 RW 005, Kelurahan Siwalima dan dilarikan ke RSUD Cendrawasih Dobo untuk visum dokter.

Korban meninggal dunia dengan luka bacok pada tulang siku tangan kanan hampir putus, pergelangan tangan kiri sepanjang 10 cm, dalam 3 cm dan bagian tubuh 6 cm. Luka punggung kanan sepanjang 20 cm dan kedalaman 10 cm. Luka pada bagian pipi bawah telinga kanan sepanjang 15 cm dan kedalaman 4 cm. Korban juga mengalami luka bacok pada jidat sepanjang 8 cm dan kedalaman 6 cm, serta luka pada leher bagian belakang 15 cm dan kedalaman 7 cm (hampir putus kepala). (CR1)

Komentar

Loading...