Warga Buru Serahkan 6,6 Kg Mercury

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Warga Desa Debowae, Kecamatan Waelata dan Gogrea, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, secara sukarela menyerahkan bahan kimia mercury seberat 6,6 Kg kepada aparat Kepolisian Daerah (Polda) Maluku.

Penyerahan bahan beracun dan berbahaya (B3) dari masyarakat adat secara sukarela itu diterima Wakil Kepala Polres Pulau Buru, Kompol Bachri Hehanussa. Penyerahan berlangsung selama dua sejak 14-15 Januari 2019, kemarin.

Penyerahan mercury dari warga kepada polisi disaksikan tim asistensi Gunung Botak bentukan Kapolda Maluku yang dipimpin Karo Ops Kombes Pol. Gatot Mangkurat dan didampingi Kasat Brimob Polda Maluku Kombes Pol. Muhammad Guntur.

“Dari hasil sosialiasi yang selama ini kami lakukan, warga sudah mulai sadar, dan secara sukarela mau menyerahkan mercury kepada kami. Kemarin (Senin) masyarakat Desa Debowae menyerahkan mercury seberat 4 Kg,” kata Gatot Mangkurat, Selasa (15/1).

Mangkurat mengaku, selepas kegiatan penyerahan mercury dilakukan, pihaknya kemudian memberikan sosialiasi kepada masyarakat setempat tentang bahaya penggunaan mercury terhadap lingkungan tempat tinggal.

“Dalam sosialisasi kemarin, kami menyampaikan bahwa mercury sangat berbahaya dan dampaknya panjang baik kepada lingkungan maupun manusia. Kami juga meminta warga agar dapat menyerahkan mercury, atau sianida dan lainnya, sebelum dilakukannya penindakan,” jelasnya.

Dikatakan, selain warga Debowae, masyarakat Desa Gogrea juga menyerahkan mercury setelah pihaknya melakukan tatap muka yang berlangsung kemarin. Pertemuan serupa itu berbuah hasil. Sebab, sejumlah warga langsung memberikan mercury yang disimpannya selama ini.

“Tatap muka dengan masyarakat waris Gunung Gogrea telah menyadarkan mereka. Sehingga saat itu sejumlah warga lalu menyerahkan mercury yang disimpan. Mercury yang diberikan tadi seberat 2,6 Kg,” katanya.

Selain menggelar sosialisasi, tim asistensi bersama aparat TNI dan Satpol Pp Kabupaten Buru, juga melakukan penindakan dan penertiban di Gunung Gogrea yang merupakan salah satu kawasan pertambangan emas di Kabupaten Buru.

“Dalam kegiatan yang kami lakukan selama dua hari berturut-turut sejak hari Senin sampai saat ini (kemarin), total mercury yang diserahkan masyarakat secara sadar seberat 6,6 Kg,” ujarnya.

Perwira tiga melati di pundaknya itu berharap dan menghimbau masyarakat agar saling mengingatkan untuk menjaga lingkungan tempat tinggal dari kerusakan lingkungan, akibat peredaran dan penggunaan B3 secara ilegal.

“Kami minta masyarakat agar dapat menyerahkan bahan berbahaya seperti mercury, sianida dan lain sebagainya. Ini semua kami lakukan untuk kepentingan keselamatan banyak orang. Jangan sampai kami yang temukan, maka kami akan tetap menindak tegas sesuai aturan yang berlaku,” pintanya. (CR1)

Komentar

Loading...