Pemda Hasel Ingin Desa Lebih Mandiri

KABARTIMURNEWS.COM, HALMAHERA - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Pemkab Halmahera Selatan(Halsel), menggelar Program Inovasi Desa (PID) dalam rangka membangun ekonomi pedesaan untuk mandiri.

Bupati Halsel, Hi Bahrain Kasuba melalui siaran pers yang diterima Antara, Senin, mengatakan, bursa inovasi desa ini melahirkan aparatur desa agar memiliki kemampuan dalam proses perencanaan dan pembangunan di desa agar bersinergi dengan pola perencanaan reguler yang telah dituangkan dalam dokumen rencana pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Halsel.

"Bursa Inovasi Desa adalah pameran yang menampilkan kegiatan-kegiatan inovatif, serta pameran ide-ide yang kreatif dan diharapkan mampu direplikasi oleh 249 desa yang ada di Kabupaten Halsel," ujarnya.

Dia mengatakan, pelaksanaan Bursa Inovasi Desa, dibagi dalam tiga bidang, yakni Bidang Infrastuktur, Bidang sumber daya manusia dan bidang pengembangan ekonomi, dari tiga bidang ini masing-masing dilakukan pemetaan wilayah yang terdiri atas empat zona yakni Bacan, Obi, Gane dan Makian Kayoa.

Bupati juga menyampaikan, bahwa Kabupaten Halsel mendapatkan Alokasi Dana Desa pada 2019 sebesar Rp194,2 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 12,99 persen dari tahun 2018, dengan pembagian yakni 77 persen pagu dasar, tiga persen Afirmasi, dan 20 persen pagu formula, maka setiap desa mendapatkan alokasi anggaran terendah Rp700 juta dan tertinggi sekitar Rp900 juta rupiah.

Oleh karena itu, dengan mengalami kenaikan ini semua desa- desa diharapkan mampu menyusun perencanaan berbasis partisipatif yang sudah tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa yang disenergikan dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Halsel 2019.

"Saya berharap pada 2019 nanti, lebih banyak perubahan terkait dengan manajemen pengelolaan Dana Desa. Aparatur desa lebih berhati-hati dalam mengelola dana desa, Satgas desa lebih responsif melakukan pembinaan, tenaga pendamping lokal kiranya lebih mengefektifkan pendampingan desa, sehingga kita mampu meminimalisir kesalahan di tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Sementara itu, Direktur PMD Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Mohammad Fachri menyatakan, Bursa Inovasi Desa sebagai media untuk semuanya saling belajar maupun bertukar pengalaman.

Kemudian, memperbanyak referensi-referensi dari daerah yang inovatif untuk dikembangkan dan ditiru dari proses perencanaan sampai paska pembangunan desa agar pembangunan desa lebih berkualitas, yang utamanya agar setiap tahun APBDesa lebih berkualitas efektif dan efisien.

"PID hadir sebagai upaya untuk mendorong peningkatan kualitas pemanfaatan dana desa dengan memberikan banyak referensi dan inovasi-inovasi pembangunan desa serta merevitalisasi peran pendamping dalam pengembangan potensi ekonomi lokal," katanya. (AN/KT)

Komentar

Loading...