Satgas Pangan Operasi Pasar
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Terpadu Provinsi Maluku mulai Rabu (5/12), bergerak melakukan operasi pasar menjelang perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
Peluncuran Operasi Pasar resmi dilakukan Dirkrimsus Polda Maluku, Kombes Pol. Firman Nainggolan dengan melepas sejumlah armada berisi bahan pangan di lapangan Polda Maluku Letkol CHR Tahapary, Kota Ambon.
"Operasi Pasar bertujuan untuk memantau distribusi cadangan beras pemerintah dan bahan pangan utama lainnya seperti gula, tepung terigu, minyak goreng, bawang merah dan bawang putih di seluruh wilayah Provinsi Maluku," kata Firman Nainggolan.
Selain itu, menurut Firman, wilayah kerja Satgas akan memantau seluruh pasar tradisional, dan modern maupun sejumlah pertokoan yang bermitra dengan Bulog. "Pelepasan Satgas Pangan ini dilakukan untuk mengawasi dan mengontrol keadaan pasar," ujarnya.
Tim Satgas Pangan Terpadu akan melakukan pemantauan di seluruh wilayah di Maluku. "Strateginya masih seperti Lebaran kemarin. Kita akan turun ke pasar melakukan pemantauan dan pengawasan bahan kebutuhan pokok," ungkapnya.
Terkait sejumlah wilayah yang dianggap bermasalah, seperti kendala bongkar muat barang di lautan karena gelombang, pihaknya telah membentuk tim khusus. "Khusus untuk pengawasan ke luar, kami juga sudah bentuk tim sendiri. Nanti berkoordinasi apabila ada kendala dalam pengawasan," ujarnya.
Di sisi lain, tugas tim terpadu juga untuk mengontrol dan mengawasi jangan sampai terjadi penimbunan bahan pangan atau peningkatan harga baik dilakukan distributor, maupun konsumen.
Sebagaimana arahan dari Satgas Pangan Pusat, lanjut Firman, masing-masing stakeholder diminta aktif untuk berkoordinasi dengan kementerian terkait lainnya mengenai adanya pertentangan harga pasar.
"Rekan-rekan harus mengacu pada peraturan menteri perdagangan nomor 58 tahun 2018 tentang penentuan harga acuan, pembelian di petani dan acuan penjualan di konsumen," ujar Firman.
Peraturan tersebut berlaku di seluruh Indonesia, baik pasar modern atau pasar tradisional. "Khusus untuk harga eceran beras tertinggi masih menggunakan peraturan yang lama. Yaitu peraturan menteri perdagangan nomor 57 tahun 2017," katanya.
Harga eceran beras, Firman memastikan tidak ada perubahan. Bahkan, kata dia, terdapat sejumlah pasar modern di Maluku yang menjual dibawah harga eceran beras. "Kita cukup gembira karena ada pasar modern yang menjual di bawah harga eceran beras. Saya berharap bisa bertahan sampai selesai Tahun Baru. Semoga operasi Satgas Pangan bisa sukses," pungkasnya.
Launching operasi pasar dihadiri tim Satgas Terpadu Maluku, diantaranya Kepala Divre Bulog Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Karantina Hewan dan Tumbuhan Ambon, Ketahanan Pangan Provinsi Maluku, BPOM Ambon, kepala Dinas Perindag, dan Pertanian Maluku, Disperindag Kota Ambon, serta Kasat Reskrim di jajaran Polda Maluku. (CR1)
Komentar