Pakaian Wanita Penyumbang Inflasi
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Tidak hanya kelompok makanan jadi dan kenaikan harga tiket pesawat yang menyumbang inflasi di Maluku pada Oktober 2018.
Meski tidak setinggi sumbangsih kelompok makanan jadi, kelompok pakaian wanita atau sandang wanita dan sandang anak-anak juga ikut andil inflasi bagi Maluku akibat meningkatnya permintaan.
Hal ini terungkap dari pemaparan Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Maluku, Bambang Pramasudi pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2018 di Hotel Santika Premiere, Ambon, Rabu (5/12).
Inflasi Maluku Oktober 2018 sebesar 0,95 persen (yoy), meningkat dari bulan lalu yang deflasi sebesar 0,59 persen (yoy).
Untuk transportasi kata Bambang, cukup mengejutkan di dua bulan terakhir karena terjadi kenaikan harga tiket angkutan udara yang sangat tinggi sehingga memicu inflasi.
Untuk itu dalam rapat koordinasi TPID, BI Maluku berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan telah mengimbau maskapai-maskapai penerbangan agar tidak menaikkan harga tiketnya melebihi pagu (tarif batas atas). "Nanti berpengaruh bagi inflasi di akhir tahun apalagi kita masih punya PR, yakni Natal dan Tahun Baru yang biasanya diikuti peningkatan permintaan barang dan jasa," ungkap Bambang.
Progres diukir Kota Tual yang mengalami deflasi. Padahal, kata Bambang, selama ini sampai pertengahan tahun 2017 bahkan akhir, Kota Tual tercatat sebagai kota dengan inflasi tertinggi di Indonesia. Tetapi di 2018 progres perbaikan yang sangat signifikan sehingga Kota Tual mengalami deflasi. "Turun tajam, bahkan sekarang deflasi. Ini yang perlu kita apresiasi karena sudah terbebas dari predikat kota inflasi tertinggi," ujarnya.
Bambang menjelaskan melalui PTBI 2018 mengusung tema "Sinergi untuk ketahanan dan pertumbuhan" yang digelar BI Maluku ini, pelajaran yang paling penting ditarik adalah sinergitas. "Itu adalah kunci untuk mempertahankan, perkuat terus pertumbuhan ekonomi, kuncinya bersinergi dengan seluruh stakeholder terkait. Mudah-mudahan ini bisa menjadi inspirasi bagi seluruh stakeholder di Maluku," kata Bambang.
BI AWARD
Pada PTBI 2018, BI Maluku juga memberikan apresiasi berupa BI Award untuk 13 pemenang 15 kategori dari OPD, perbankan, korporasi, individu dan kelompok usaha.
Penghargaan ini diberikan sebagai suatu bentuk apresiasi atas kinerja terbaik para pelaku ekonomi dan pemangku kepentingan serta merefleksikan jalinan sinergi antara BI Maluku dan pelaku ekonomi bersama pemerintah daerah, OJK dan otoritas lainnya dalam upaya mewujudkan stabilitas makro ekonomi di Maluku serta memfasilitasi akselerasi pertumbuhan ekonomi secara sehat dan berkesinambungan.
Untuk kategori Dinas/OPD Pemerintah Provinsi Paling Aktif dan Kontributif dalam pengendalian inflasi diraih Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku.
Kategori Pemkab/kota paling aktif dalam pengendalian inflasi diraih Pemkot Tual. Kategori bank dengan pelayanan penukaran dan pengolahan terbaik diraih PT Bank Central Asia Cabang Ambon, kategori kontak liaison paling kooperatif diraih PT. Hasjrat Abadi Cabang Ambon.
Kategori Bank paling kontributif penyaluran kredit UMKM diraih BRI Cabang Ambon, kategori Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI) paling aktif berkontribusi dalam program pengembangan wirausaha Bank Indonesia diraih CV. Nacha, kategori Agen Lembaga Keuangan Digital Terbaik diraih Wa Mirna, kategori Kas Titipan Terbaik Khusus Provinsi Maluku diraih PT. BPD Maluku-Malut Cabang Namlea.
Kategori media cetak paling partisipatif diraih Siwalima, media elektronik paling partisipatif diraih Metro Tv, kategori pedagang tradisional paling konsisten menggunakan timbangan diraih Wa Amina (pedagang ikan segar) dan kategori kelompok tani terbaik pendukung ketahanan pangan dan pengendalian inflasi diraih Gapoktan Sejahtera desa Waiheru. (RUZ)
Komentar