Harga Kopra Turun, Mahasiswa Demo
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Harga kopra di Maluku turun, Aliansi Mahasiswa Perjuangan Rakyat, menggelar aksi demo, di kawasan Gong Perdamaian dan Kantor Gubernur Maluku, Selasa (4/12), kemarin.
Dalam aksi, mereka merasa miris melihat harga kopra saat ini yang turun drastis. Bahkan di semester kedua tahun 2018 ini, harga Kopra terjun bebas hingga Rp 2000 perkilo.
Bakan, salah satu desa di Kabupaten Buru, harga kopra hanya dihargai Rp 1000/kg. Sementara ditahun sebelumnya, masih berada di kisaran harga Rp 11.000, perkilo.
Peraturan Presiden Nomor 11 tahun 1963 Tentang Kopra, Presiden Soekarno menyadari terkait pentingnya Kopra yang saat itu menjadi Komoditi Unggul Indonesia. Berbeda dengan 16 paket kebijakan ekonomi Jokowi, prospek paket ekonomi Neoliberal yang tak sanggup memberikan jaminan kesejahteran masyarakat.
“Tidak bisa berlama-lama ketidak pastian pemerintah terhadap komoditas kelapa. Kita sadari bersama, tidak bisa cukup dengan mensubsidi harga kopra. Narasi besar yang tak kalah penting yang harus menjadi tuntutan bersama menolak pemiskinan petani kelapa,” teriak mereka.
Untuk itu, mereka mendesak pemerintah menghentikan gempuran perkebunan Sawit di Indonesia. “Sawit bukan hanya menghancurkan harga Jual Kopra, merampas ruang hidup rakyat, dan menghancurkan ekologi dan rakyat Indonesia. Kebijakan perkebunan sawit adalah kedunguan pemerintah yang tak melihat dampak sawit terhadap petani kelapa masuk di kubangan pemiskinan,”ungkap mereka.
Dalam aksi itu juga pendemo menyampaikan sejumlah tuntuntan, diantaranya: Pemerintah Provinsi Maluku harus mendesak pemerintah pusat menaikan harga kopra. Pemerintah Provinsi harus membuat regulasi untuk menanggulangi anjloknya harga kopra.
Dan selanjutnya, menuntut agar Pemerintah Provinsi Maluku mendukung aksi ini dan tanda tangani dalam sebuah surat pernyataan. Terakhir, menolak ekspansi Perusahaan Kelapa Sawit dan tambang di Maluku.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan provinsi Maluku, Elvis Pattiselano yang menemui massa aksi menyampaikan pihaknya telah melaporkan persoalan harga kopra di Ambon, Maluku saat ini ke Kementerian Perdagangan di Jakarta.
Selain itu, Disperindag Maluku, selalu melakukan koordinasi dengan pihak eksportir dan pengepul di Surabaya terkait pasaran harga kopra.
Dijelaskannya, untuk harga kopra bulan kemarin, Rp 3.000 dan bulan berikutnya Rp 4.300. “Apa yang disampaikan adik-adik akan kami teruskan mereport ke Pak Gubernur dan menyampaikannya ke Kementerian Perdagangan di Jakarta. Kami tidak akan tinggal diam. Kami berharap apa yang adik-adik sampaikan ini akan lanjutkan ke Kementrian,”tandasnya. (RUZ)
Komentar