Jembatan Fair Tual Ambruk, Empat Luka

KABARTIMURNEWS.COM, LANGGUR - Jembatan Fair yang menghubungkan Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara ambruk, Sabtu (1/12), sore. Tidak ada korban jiwa, namun, empat warga dilaporkan terluka dalam insiden tersebut.

Dua diantara korban luka mengalami luka serius dan dirawat pada Rumah Sakit setempat. Mereka terluka akibat jatuh dan tercebur ke laut bersama ambruknya jembatan gantung yang menghubungkan Pulau Fair dengan Kabupaten Malra.

Jembatan gantung yang berusia puluhan tahun ini berada di Dusun Fair (Pulau Fair), Kota Tual, merupakan satu-satunya penghubung antara pulau Fair dan pulau Kei Kecil.

Korban ambruknya jembatan masing-masing: Nursoba Ohoirenan (wanita, 23 tahun), La Arif Langkaudi (pria, 25 tahun) bersama anaknya berusia 10 bulan, dan Sadam Lontor (pria, 24 tahun).

Nursoba dan La Arif dilarikan ke Rumah Sakit Karel Sadsuitubun Langgur akibat mengalami luka. Nursoba mengalami luka di pelipis sebelah kiri akibat terbentur badan jembatan. Sementara La Arif Langkaudi mengalami sesak napas diduga akibat banyak menelan air laut.

Dalam insiden ambruknya Jembatan Fair, tiga kendaraan roda dua tercebur ke laut, dua di antaranya berhasil dievakuasi ke daratan. Sedangkan satu lainnya belum ditemukan.

Belum diketahui pasti penyebab ambruknya jembatan gantung tersebut. Putusnya tali kawat sling diduga kuat menjadi penyebab robohnya jembatan. Kawat sling yang terbuat dari baja dan menjadi tumpuan jembatan, putus diduga telah berkarat termakan usia.”Kawat sling sebelah kanan putus karena diduga sudah berkarat,” kata sumber di Mapolres Malra, kemarin.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tual dan Maluku Tenggara serta aparat kepolisian dan TNI mendatangi lokasi kejadian setelah mendapatkan informasi dari masyarakat ambruknya jembatan Fair.

Beberapa saat pasca kejadian, Bupati Maluku Tenggara Muhammad Taher Hanubun dan Wakil Wali Kota Tual Usman Tamnge juga datang ke lokasi kejadian.

Peristiwa ambruknya jembatan Fair mengagetkan masyarakat Kota Tual dan Kabupaten Malra. Warga sempat mamadati lokasi kejadian melihat jembatan yang ambruk.

Sadam Lontor, salah satu korban selamat dalam peristiwa itu menuturkan, jembatan ambruk saat dirinya sedang melintas. Dia berada di tengah jembatan dan tercebur ke laut bersama motornya. Dia berhasil menyelamatkan diri setelah berenang menuju daratan.

“Tujuan saya ke Fair untuk jualan es. Lalu ada om (La Arif Langkaudi) dengan anaknya berhenti di tengah jembatan. Saya kemudian melewati mereka. Saat itu tiba-tiba ada bunyi dan jembatan langsung ambruk dan kita jatuh ke laut,” cerita Sadam di lokasi kejadian.

Saat sedang berenang, Sadam melihat La Arif Langkaudi berupaya menyelamatkan anaknya yang masih berumur 10 bulan yang ikut tercebur di laut. “Dia berupaya menyelamatkan anaknya sambil berteriak Allahu Akbar,” ujar Sadam.

Sadam kemudian berenang menghampiri La Arif Langkaudi dan anaknya untuk memberikan pertolongan. Akhirnya keduanya berhasil selamat. Sementara motor yang ditungganginya tenggelam di dasar laut.

Bupati Maluku Tenggara M. Taher Hanubun didampingi Kepala Dinas PUPR dan Kepala Satpol PP setempat, sempat bertemu dengan Sadam usai kejadian tersebut. Bupati terlihat memeluk Sadam. Ia berjanji akan menggantikan sepeda motor Sadam yang tercebur ke laut.

Bantuan yang dijanjikan bupati karena menganggap Sadam sebagai pahlawan telah menyelamatkan bayi berumur 10 bulan. “Saya akan mengganti motor kamu yang masuk ke dalam laut karena kamu pahlawan berhasil menyelematkan balita” kata Bupati ketika berbincang dengan Sadam. (KTL/CR1)

Komentar

Loading...