Wisuda Gagal, Para Pimpinan Poltek Pelesiran ke Malaysia
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Sudah pernah didemo mahasiswa sendiri, tapi para pimpinan Politeknik Negeri Ambon tidak bergeming. Tuntutan mahasiswa soal ribuan data mereka di Kemenristek dan Dikti yang belum diinput, dan kepastian kapan wisuda belum terjawab, para pimpinan Politeknik rame-rame mengurus paspor untuk terbang ke Kuala Lumpur, negeri Jiran Malaysia yang lagi-lagi katanya dalam rangka kerjasama perguruan tinggi.
Informasi adanya rencana Direktur Politeknik Negeri Ambon Dedy Mairuhu dan beberapa pembantu direktur serta ketua-ketua jurusan ke Malaysia sudah tersebar di Whattsapp grup mereka. Bocoran yang diterima Kabar Timur, tepatnya keberangkatan ke Malaysia dalam rangka pertukaran dosen dan mahasiswa Politeknik Ambon dengan salah satu Politeknik di negeri jiran itu hanya dalih.
Diduga hanya jalan-jalan atau pelesiran, karena koordinasi pengurusan passport dilakukan diam-diam melalui grup Whattapps yang dibuat khusus diantara mereka, bukan melalui rapat resmi. Dugaan ini menguat, pasalnya rencana ini disebut-sebut karena dorongan salah satu pembantu dekan yang akan masuk masa pensiun yang ingin melihat Malaysia sebelum pensiun dan diamini oleh Direktur Poltek.
“Rencana ke Kuala Lumpur itu betul diduga untuk jalan-jalan. Ini yang beredar di WA-WA (whattsapp) grup pimpinan Poltek dan Ketua-ketua jurusan,” ungkap sumber Politeknik Ambon, Rabu, kemarin.
Cilakanya, dana yang digunakan diduga buat pelesiran ini, berasal dari uang kuliah para mahasiswa yang masuk ke dana Penerimaan Bukan Pajak (PNBP) Politeknik Negeri Ambon.
Pembantu Dekan I bidang Akademik Politkenik Negeri Ambon Yulius Buyang dihubungi melalui telepon seluler belum berhasil dimintai konfirmasi. Sebelumnya, Humas Politkenik Negeri Ambon Marines Sugi dihubungi terpisah mengaku tidak tahu menahu soal rencana pelesiran pimpinan Poltek itu.
“Belum tahu tuh, seng ada info ee. Coba konfirmasi ke pa Yulius Buyang, mungkin beliau tahu soal itu,” ujar Marines.
Sebelumnya diberitakan, puluhan mahasiswa Politeknik Negeri Ambon menggelar demo. Mereka membakar ban-ban bekas di kampus poltek yang berada di kawasan Wailela, Kecamatan Teluk Ambon (22/11) lalu.
Mereka memprotes ribuan data mahasiswa Poltek yang belum terimput di Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) Kemenristek dan Dikti. Akibatnya banyak diantara alumni Poltek tersebut tidak bisa mengikuti seleksi CPNS lalu.
Bukan saja membakar ban bekas, mereka bahkan mengancam membakar kampus. Untungnya, aksi mereka cepat dicegah oleh aparat keamanan ketika itu.
“Lulusan Politeknik Negeri Ambon ini dianggap ilegal. Karena nama alumni tidak tercantum di PDPT, bahkan ada NIM ganda. Kami merasa dirugikan,” kata salah satu mahasiswa pendemo.
Direktur Politeknik Ambon, Dedi Mairuhu, ketika itu di hadapan mahasiswa menyatakan segera menindaklanjuti tuntutan tersebut. Ia meminta mahasiswa memberikan waktu kepada pihak kampus untuk membenahinya. “Kami akan selesaikan semua sebagaimana yang adik adik inginkan. Tetap jadi perhatian kami,” ujar Mairuhu.
Dedy juga mengakui adanya kelalaian yang dilakukan pihaknya. “Itu kelalaian kami. Kami tidak mau mahasiswa kami lulus tanpa terdaftar di PDPT. Beda dengan semester ganjil tahun 2015. Di tahun-tahun berikutnya memang kita kelewatan tidak mendaftarkan. Tapi proses pembenahan terus kita lakukan,” ujarPembantu Direktur I Yulius Buyang. (KTA)
Komentar