Dikeroyok, Mata Wartawan Nyaris Lepas

Korban pengeroyokan

KABARTIMURNEWS.COM, NAMROLE - Tiga pemuda mengeroyok, Husen Seknun, seorang wartawan di Kabupaten Buru Selatan. Korban kritis di rumah sakit. Mata kanannya nyaris terlepas dari kelopaknya.

Penganiayaan keji yang menimpa pria 35 tahun ini terjadi di Desa Lena, Kecamatan Waesama, Kabupaten Bursel, Senin (26/11) dini hari, pukul 03.00 WIT.

Pelakunya diduga Tete Amin Letetuni (20), Abdul Ladou (20), dan Fitrah Galampa (20), warga desa Lena.

Tak butuh waktu lama bagi polisi untuk membekuk pelaku. Dua dari tiga pelaku berhasil ditangkap beberapa jam pasca pengeroyokan. Tete Amin Letetuni dan Abdul Ladou, dibekuk oleh Babinsa Serda Jimi dan Kopda Irwan Wali. Kedua pelaku digelandang dan diamankan di rumah tahanan Polsek Waesama. Sementara satu pelaku lainnya, Fitrah Galampa masih diburu polisi.

Informasi yang diterima Kabar Timur, kasus penganiyaan terhadap Husen berawal dari acara pesta joget yang digelar keluarga Jufry Ladou, setelah pelaksanaan akiqah anaknya.

Di pesta tersebut, Husen datang bersama temannya Zulkarnain Wali. Saat duduk di lokasi pesta, korban yang hendak mengambil handphone di saku celana, tak sengaja tangannya menyentuh bokong Andulan Sarfah, istri salah satu pelaku penganiyaan, Abdul Ladou.

Sarfah yang tidak terima pantatnya disentuh korban mengadu ke suaminya. Sempat terjadi adu mulut saat itu, tetapi berakhir damai.
Ternyata, Abdul Ladou masih menyimpan amarah terhadap Husen dan menyusun rencana jahat. Padahal korban telah menjelaskan tidak sengaja tangannya menyentuh bagian tubuh istri pelaku saat mengambil HP.

Pelaku yang masih emosi ini memanggil dua rekannya, Amin Letetuni dan Fitrah Galampa. Pelaku mengawasi gerak-gerik korban di tempat pesta joget. Ketiganya menunggu korban pulang ke rumah.

Rencana tiga pemuda itu berhasil. Saat korban bersama temannya pulang dari pesta joget, para pelaku menghadang korban. Tanpa rasa iba, ketiga pemuda ini menghakimi korban. Dihajar babak belur korban pun pingsan di tempat kejadian perkara. Pelaku diduga menggunakan senjata tajam ketika mengeroyok korban. Buktinya, mata bagian kanan korban hampir terlepas dari kelopak mata.

“Korban dianiaya ketiga orang ini sampai pingsan. Mata kanan hampir keluar, dan memar di sekujur tubuhnya,” kata sumber Kabar Timur.

Puas menganiaya korban, tiga pelaku langsung melarikan diri. Beruntung, warga yang melihat korban terkapar di tanah, membawanya ke RSUD Namrole untuk mendapatkan penanganan medis.

Kapolsek Waesama Iptu Zainuddin membenarkan kasus pengeroyokan tersebut. Polisi masih menyidiki kasus ini dan mengejar satu pelaku yang masih kabur. “Kita sudah amankan dua pelaku. Dan satu saksi telah kita periksa,” katanya. (CR1)

Komentar

Loading...