DPRD Kecam Melonjaknya Harga Tiket Pesawat

Ilustrasi Bandara

KABARTIMURNEWS.COM,  AMBON - Melonjaknya harga tiket semua maskapai penerbangan sebulan terakhir dikecam DPRD Kota Ambon. Naik tajam harga tiket diduga sebagai kesengajaan seluruh maskapai penerbangan nasional yang beroperasi di daerah ini untuk menghalangi kunjungan wisatawan ke Maluku.

Kritikan ini disampaikan Anggota DPRD Kota Ambon, Jafri Taihatu, Jumat (23/11). Menurutnya, melonjaknya harga tiket pesawat terbang rute Jakarta-Ambon atau sebaliknya membuktikan, pihak maskapai tidak mendukung program Pemerintah Provinsi Maluku untuk menarik wisatawan berkunjung ke Maluku.

“Harga tiket Jakarta-Ambon saat ini untuk semua maskapai penerbangan mendekati Rp 3 juta per orang, bahkan beberapa hari lalu Rp 3,5 juta. Sementara untuk Jakarta–Singapura hanya Rp 600-Rp 700 ribu. Harga tiket pesawat yang begitu mahal membuat wisatawan akan berpikir panjang untuk datang ke Maluku,” tegas politisi PDI Perjuangan ini.

Harga tiket pesawat ungkap Taihatu, sudah melonjak menjelang pelaksanaan Pesparani Katolik Nasional I di Kota Ambon, beberapa waktu lalu. Anehnya, sampai saat ini harga tiket penerbangan Jakarta-Ambon masih tetap mahal dari sebelumnya.

“Kami mengira mungkin kenaikan harga tiket saat momen Pesparani yang merupakan strategi untuk mendapatkan keuntungan dari maskapai penerbangan. Sebab banyak orang dari berbagai daerah akan datang ke Kota Ambon. Namun ternyata salah, sampai saat ini harga tiket belum juga turun dibawah Rp 2,5 juta. Sedangkan sebelum Pesparani harga tiket berkisar dibawah Rp 2 juta,” ungkapnya.

Kebijakan harga tersebut, menurutnya, tidak hanya menghambat pertumbuhan sektor pariwisata di Maluku, tetapi juga membebani masyarakat pengguna jasa penerbangan. Maspakai penerbangan seolah mengabaikan kondisi masyarakat yang sebagian besar kemampuan keuangannya jauh dari kata berlebihan.

“Kalau pejabat yang pergi untuk melakukan perjalanan dinas, saya rasa tidak masalah, karena anggaran perjalanan ditanggung daerah. Tetapi kasihan warga yang akan mudik Natal dan Tahun Baru. Kita berharap kenaikan harga yang tidak wajar ini ditinjau ulang oleh maskapai penerbangan,” tegas Taihatu.

Dia berharap, maskapai penerbangan tidak hanya mengejar keuntungan besar, tetapi ujung-ujunganya menghambat pariwisata di maluku. “Boleh saja mereka mencari untung, namun jangan sampai memberikan dampak negatif bagi pihak lain. Kalau terus seperti ini dampak negatifnya menghambat sektor pariwisata di Ambon dan Maluku,” paparnya. (MG5)

Komentar

Loading...