Hadang Bentrok, Polisi Tembakan Gas Air Mata
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Para pelaku mengaku anggota Kepolisian. Mereka langsung menarik korban keluar sambil memukulnya.
Polisi terpaksa menembakan gas air mata membubarkan bentrok antar warga di Jalan Jenderal Sudirman, kawasan lokalisasi Tanjung, Negeri Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Sabtu (17/11), pukul 02.15 WIT.
Dua kubu bertikai diduga berasal dari sekelompok warga Batumerah dan petuanannya Batumerah Tanjung. Tak ada korban luka dalam aksi saling lempar batu itu. Tapi mobil Suzuki Ertiga Hitam DE 1754 AJ yang terparkir di TKP mengalami pecah kaca belakang, kaca lampu rem belakang dan bodi depan (deksel), penyok.
Bentrokan pecah setelah terjadinya konsentrasi massa. Penyebabnya, diduga berawal ketika Abdul Karim, warga Batumerah Tanjung dikeroyok Hamin Bin Umar alias Ayah Hamin, Lemon dan AM.Tiga pelaku mengaku sebagai anggota polisi.
Aksi kekerasan bersama itu membuat korban babak belur dan dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara Polda Maluku untuk mendapat perawatan medis.
Pemuda 28 tahun ini menderita luka robek di alis mata kiri dan kanan. Bibirnya bengkak digebuk pakai benda keras batu.
Berdasarkan keterangan korban, saat itu Ia bersama dua rekannya sedang mengkonsumsi minuman keras di kawasan lokalisasi.
Tiba-tiba para pelaku datang menghampirinya. "Para pelaku mengatakan bahwa mereka adalah anggota Kepolisian. Mereka langsung menarik korban keluar sambil memukulnya," kata Sumber kepada Kabar Timur, Sabtu, kemarin.
Tiga pelaku menarik paksa korban keluar hingga di depan gapura masuk area tempat hiburan malam tersebut. "Di depan Gapura Tanjung, salah satu pelaku langsung memukul korban menggunakan batu mengenai pelipis mata kiri korban hingga terluka,” ungkap saksi mata lainnya.
Para pelaku sempat mengatakan kepada Korban bahwa "Ose mau lapor katong par sapa. Katong ni samua anggota," kata sumber mengutip keterangan korban.
Setelah mengeroyok korban hingga bersimbah darah, para pelaku kabur. "Keluarga korban yang membawa korban ke rumah sakit," tambah sumber kepolisian yang enggan menggunakan identitasnya.
Tidak terima korban dianiaya, keluarga, dan sejumlah teman-temannya marah. Para pelaku dikejar dan terjadi konsentrasi massa, hingga akhirnya saling serang menggunakan batu tak bisa dihindari.
"Pukul 02.30 WIT, pihak Kepolisian dari Gabungan Piket fungsi Polres Ambon dan Polsek Sirimau yang dipimpin oleh Kapolsek Sirimau AKP. MIDO MAIK, tiba di TKP dan langsung membubarkan kerumunan masa dengan melepaskan tembakan gas air mata ke udara," ujarnya.
Amankan Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Street warna hitam dengan nomor polisi DE 3683 NR. Motor itu diduga milik salah satu pelaku.
"Situasi sepenuhnya dapat dikendalikan oleh pihak Kepolisian dengan melibatkan Saniri Negeri Batumerah dan Tokoh Masyarakat setempat, pukul 03.00 WIT," jelasnya.
Kala itu, warga dihimbau untuk membubarkan diri dan mempercayakan aparat kepolisian menangani kasus tersebut. "Warga diminta kembali ke rumah masing masing," ujarnya.
Kepala Polsek Sirimau AKP. Mido Maik yang dikonfirmasi Kabar Timur terkait insiden tersebut, hingga berita ini diterbitkan belum memberikan penjelasan. (CR1)
Komentar