Kanada Bahas Tantangan Ekonomi Maluku
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Perwakilan Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia melalui Kepala Bagian Politik dan Hubungan Masyarakat, Geoffrey J.C. Dean bertemu Gubernur Maluku, Said Assagaff.
Pertemuan ini membahas tantangan pembangunan ekonomi Maluku. Pertemuan di kantor gubernur, Jumat (16/11), juga dihadiri oleh sejumlah pimpinan SKPD lingkup Pemerintah Provinsi Maluku.
"Pertemuan yang sangat sukses. Kami bicara tentang pembangunan ekonomi, gubernur bicara tentang bagaimana meningkatkan sarana transportasi dan bagaimana pertumbuhan ekonomi di Maluku.
Kita bicara tentang tantangan ekonomi di Maluku, di Indonesia, dan bagaimana saling berbagi dengan Kanada yang sama-sama bangsa maritim," kata Geoffrey Dean kepada awak media usai pertemuan tertutup bersama gubernur.
Pertemuan juga membahas industri perikanan dan pariwisata di Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah.
Gubernur mengakui pertemuan tersebut membahas bidang perikanan, pariwisata dan tantangan pembangunan ekonomi Maluku khususnya transportasi.
"Mereka tanya apa yang bisa mereka bantu, saya bilang kalau Kanada bisa bantu, saya minta bantu di SDM, bagaimana kapasitas aparatur pemerintah daerah itu bisa ditingkatkan, baik itu dibidang perencanaan seperti perencanaan membangun desa, kota atau dibidang transportasi," jelas Gubernur.
Untuk perikanan, Kanada ingin hasil perikanan Maluku dipasarkan juga ke Kanada. "Selain dipasarkan ke Jepang maupun Amerika, ingin dipasarkan juga ke Kanada. Saya bilang silahkan, yang penting ada pasar di sana. Siang (kemarin, kedutaan Kanada) ini kunjungi salah satu eksportir ikan di Ambon untuk coba itu," sambungnya.
Untuk pariwisata, Kanada ingin dorong kepariwisataan di Pulau Banda.
"Dia ingin suatu ketika ke Banda dan saya bilang di sana banyak turis dari Jerman, Perancis dan sebagainya serta mereka mau tinggal berlama-lama. Kenapa (turis) mau tinggal lama-lama? karena ketika mereka pensiun, jaminan hidup di Eropa itu sampai Rp 25 juta hidup per bulan, kalau mereka di Eropa mungkin pas - pas. Tapi kalau mereka mau tinggal di Banda, mereka masih bisa save (tabung) lagi satu bulan, sebab kalau mereka hidup di Banda, satu hari itu mungkin hanya Rp 250.000 (pengeluaran), satu bulan hanya Rp. 7,5 juta. Makanya itu kita mau berbuat sesuatu agar orang mau tinggal berlama-lama di sini (Maluku), yang penting jaga stabilitas (keamanan)," kata gubernur. (RUZ)
Komentar