KABARTIMURNEWS.COM, AMBON – Seminar nasional perhutanan sosial di Ambon, Jumat, membahas strategi untuk mendorong peningkatan hasil rempah-rempah dan peluang pengembangan usahanya bagi kesejahteraan masyarakat Maluku.
Seminar yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PSKL-KLHK) dihadiri oleh puluhan pemangku kepentingan dan dinas-dinas terkait, akademisi, masyarakat serta LSM dari berbagai daerah di Maluku.
Menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai kalangan, seperti Bappeda Maluku dan Dinas Kehutanan setempat, Direktur PKPS-KLHK Jo Kumala Dewi dan akademisi Prof Didik Suharjito.
Kegiatan tersebut membahas sejumlah strategi untuk mendorong peningkatan hasil rempah-rempah berbasis perhutanan sosial dan pengembangan usahanya.
Direktur PKPS-KLHK, Jo Kumala Dewi mengatakan pemerintah melalui KLHK telah menargetkan areal pengelolaan hutan oleh masyarakat melalui program lahan perhutanan sosial sebesar 12,7 juta hektare, guna mewujudkan kemandirian ekonomi, dan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
Program tersebut akan dikelola dalam lima skema yang termuat di Peta Indikatif Areal Perhutanan Sosial (PIAPS), yakni hutan desa, hutan kemasyarakatan, hutan tanaman rakyat, hutan adat dan kemitraan kehutanan.
Untuk di Maluku ada 200.000 hektare yang tersebar di 11 kabupaten/kota yang menjadi bagian dari PIAPS, dan diharapkan bisa memberikan kontribusi terhadap peningkatan hasil rempah-rempah.



























