10 Anggota BNNP Maluku “Pesta Miras”

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON - “Jangan sampai bapak-bapaknya berantas narkoba, malah terjadi di rumahnya sendiri. Ini yang akan kita benahi. Kita akan benahi semua, sebelum kita bersihkan di luar kita akan benahi internal dulu.
Sepuluh anggota Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Maluku tertangkap basah, diduga sedang berpesta minuman keras (miras) jenis sopi. Empat diantaranya oknum polisi, dan empat lainnya Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dua oknum polisi lainnya berhasil kabur.
Sebagai aparat penegak hukum dan aparat sipil negara, sepuluh anggota BNNP Maluku, yang diduga bertugas di bidang Pemberantasan Narkoba, telah menunjukan sikap tidak terpuji. Mereka terciduk pesta miras. Lebih parah lagi, aksi itu berlangsung di Basmen, Markas BNNP Maluku, Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, 20 September lalu.
Ironisnya, perbuatan tak pantas ditiru ini disaksikan langsung Kepala BNNP Maluku, Kombes Pol. Aris Purnomo, pukul 21.00 WIT. Oknum polisi itu diduga diantaranya Va, Lu, Ra dan Ba. Dua orang kabur adalah Jw dan Ja. Sementara oknum ASN yakni Be, Vi, On dan De. Satu diantara enam oknum polisi itu diduga berpangkat Perwira Menengah.
“Kejadiannya Kamis, 20 September jam 9 malam. Saat itu kepala BNNP Maluku bersama dua anak buahnya menuju Basmen. Kepala BNNP Maluku, kemudian meminta anggota merekam video saat mereka ditangkap,” ungkap Sumber Kabar Timur di Kantor BNNP Maluku, Selasa (9/10).
Menanggapi adanya insiden tersebut, Kepala BNN RI Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Heru Winarko didampingi Kepala BNNP Maluku, mengaku pihaknya akan mengambil langkah tegas kepada sejumlah oknum tersebut. “Sangksi tegas ada. Sanksi tegas semuanya sama,” tegas Winarko kepada wartawan, saat menyambangi Kota Ambon di Kantor BNNP Maluku, Selasa, kemarin.
Sebagai aparat pemberantasan Narkotika dan Obat-Obat Berbahaya (Narkoba), Jenderal Bintang Tiga ini mengaku akan membenahi tubuh internal BNN terlebih dahulu. “Secara internal kita benahi. Ibu-ibunya juga datang saat ini untuk kita shering. Jangan sampai bapak-bapaknya berantas narkoba, malah terjadi di rumahnya sendiri. Ini yang akan kita benahi. Kita akan benahi semua, sebelum kita bersihkan di luar kita akan benahi internal dulu,” ujarnya.
SAMBANGI KOTA AMBON
Kedatangan Heru Winarko di Kota Ambon disambut langsung Gubernur Maluku Said Assagaff, Kapolda Maluku Irjen Pol. Royke Lumowa, Danlantamal IX/Ambon Laksamana Pertama TNI Antongan Simatupang, Danlanud Pattimura Ambon Kolonel Pnb Antariksa Anondo, Wakajati Maluku dan Kepala BNNP Maluku di Bandara Pattimura Ambon.
Kunjungan kerja Winarko mensosialisasikan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) kepada sejumlah instansi terkait.
“Bulan lalu kita dapat Inpres Nomor 6 tahun 2018 tentang P4GN. Jadi Inpres ini ada rencana aksinya. Makanya tadi saya ketemu Gubernur saya sampaikan supaya dalam penyusunan program di Pemda juga di masukan P4GN,” terangnya.
Ia menjelaskan, semua instansi baik di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota maupun swasta diharapkan dapat memasukan P4GN dalam program kerja. Dimana terdapat pengadaan tes urine sendiri, yang nantinya berkoordinasi dengan BNN.
“Bukan saja di Pemda tapi di semua instansi. Sesuai inpres itu. Jadi nanti dari BNN buat spek. Selama ini pengadaan tes urine kita terbatas. Jadi nanti Kementrian/Lembaga di Jakarta termasuk Provinsi, Kabupaten Kota mengadakan tes urine,” jelasnya.
Untuk memberantas narkoba di Indonesia yang merupakan negara Kepulauan, BNN telah bekerjasama dengan sejumlah pihak salah satunya PT. Pelindo 4 di Makassar, Sulawessi Selatan. Sebab, terdapat ratusan pelabuhan dimana Pelindo sendiri akan membangun sistem untuk mengeliminir masuknya narkoba.
“Jauh2 hari saya sudah dengan pelindo 4. Kita di Makassar sudah kerja sama. Kita sama-sama menjalankan P4GN. Supaya bagaimana mereka membangun sistem untuk bisa mencegah kargo-kargo yang masuk di pelabuhan ini. Di Maluku ini mungkin lebih banyak adalah pelabuhan-pelabuhan konvensional atau bukan pelabuhan yang resmi,” ujarnya.
Selain bertemu Gubernur Maluku, Winarko mengaku sudah menemui Kapolda, Danlantamal, Danlanud, Danrem dan Sekda saat dijemput di Bandara Pattimura. Mereka membahas peran dan kerjasama aktif Kepala Desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Babinsir untuk menjaga Desa agar bebas dari narkoba.
“Nah mereka ini bisa melaksanakan kerjasama bagaimana wilayahnya, desanya itu bersih dari narkoba. Awalnya mereka harus tahu bahaya narkoba. Ini yang saya harapkan di pesisir-pesisir ini, desa-desanya harus kuat. Sehingga kita optimalkan yang ada di daerah. Kepolisiannya, TNI-nya, dan yang paling penting lagi adalah narkoba itu tidak jauh berbeda dengan tindak pidana lainnya,” pintanya.
MASYARAKAT TANGKAP
Kepala BNN RI mengaku kasus narkoba sama dengan kejahatan lainnya seperti pencurian dan lain sebagainya. Untuk membongkar kedok kasus tersebut, tidak ansih milik aparat penegak hukum semata. Tapi masyarakat juga diharapkan dapat berperan penting. “Kalau ada transaksi silahkan, masyarakat bisa menangkap tangan. Silahkan. Ambil, sita barang bukti dan orangnya bawa ke pihak yang berwajib,” pintanya.
Untuk memuluskan tujuan tersebut, Winarko mengaku akan menciptakan masyarakat yang peduli bahwa narkoba adalah musuh bersama. “Kita akan ciptakan masyarakat kita ini jangan apatis. Antisipasi narkoba untuk di Indonesia kita tambah strategi divenaktif. Saya sudah ke Malaysia, Singapura dan dalam bulan ini kita akan ke Yaman untuk bagaimana kita bisa bekerjasama,” jelasnya.
Kerjasama yang dibangun, tambah Winarko telah membuahkan hasil. Buktinya, kerjasama dengan Taiwan berhasil menggagalkan sabu-sabu sebanyak 1 ton lebih. “Sehingga belum masuk ke Indonesia kita sudah tangkap. Bulan lalu kita kerjasama dengan Malaysia dapat 100 kilo lebih sabu. Sementara Malaysia dapat 600 kilo. Lalu besok lagi kita dapat 1,5 ton. Ini atas kerjasama. Kita ingin jadikan narkoba ini musuh kita bersama. Kita kerjasama dengan semuanya,” tandasnya. (CR1)
Komentar