Malam Renungan “A Pray For Teka”
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON - “Mama akan tetap menunggu Eka. Beta percaya beta berdiri disini karena kasih Tuhan. Tidak gampang kehilangan empat orang yang dicintai,” tutur Ny Jane Pinontoan/Tuhumury, ibunda Patricia.
Pencarian Patricia Tuhumury/Kailola sudah sepekan belum juga ditemukan. Nasib istri Grito Kailola dan anaknya Syamira Almanda alias Syasya yang telah dimakamkan di Ambon itu, masih belum jelas, apakah selamat dari maut gempa dan tsunami Palu atau meninggal, kendati belum ditemukan jenazahnya.
Menyikapi itu, keluarga, kerabat, teman-teman serta warga Kota Ambon lainnya, menggelar malam renungan bertema: “A Pray For Teka” untuk mendoakan keluarga Grito-Patricia yang menjadi korban bencana gempa dan tsunami, di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat, 28 September 2018, pekan lalu.
Teka merupakan nama kecil Ny Patricia istri dari almarhum Grito, yang sudah sepekan bencana itu, berlalu masih juga belum ditemukan. Malam Renungan “A Pray For Teka” berlangsung di Pelataran Kantor DPRD Kota Ambon, Jumat, tadi malam.
Selain doa, mereka juga melakukan penggalangan dana untuk membantu pencarian korban gempa dan tsunami di Kota Palu. Ibunda Patricia, Jane Tuhumury, juga tampak hadir dalam renungan malam yang digagas oleh rekan-rekan Grito dan Patricia itu, tidak lain hanya untuk mengenang Grito dan putrinya.
“Malam renungan ini untuk mengenang Grito dan anaknya Syasya. Dalam renungan ini juga kami mendoakan semaga ada harapan Ny Patricia istri dari almarhum Grito, yang belum ditemukan bisa ditemukan,” ungkap Boddy Mailuhu, pengagas malam renungan ini.
Dihadapan ratusan orang yang mengikuti malam renungan “A Pray For Teka” Jane Pinontoan/Tuhumury ibunda Patricia mengaku, dalam renungan kerabat dan keluarga yang bersimpuh malam, berharap anaknya (Patricia), yang belum ditemukan bisa kembali ke Ambon.
Raut wajah dan air mata berkaca-kaca, tampak jelas terlihat, Ibunda Patricia harus menahan kesedihan. Menurut dia, belum lama ditinggal pergi suaminya, datang kabar duka dari Kota Palu, menantu dan cucunya meninggal akibat bencana gempa dan tsunami.
“Ditinggal suami, seminggu datang kabar cucu, menantu dan anak mendapat musibah di Palu. Betapa sakitnya seorang ibu. Mendengar cucu tergeletak tak bernyawa. Sakitnya mendengar anak yang kita sayangi tergelatak di atas puing-puing . Semua orang sudah berusaha mencari Eka (Patricia) tapi belum ditemukan,” tuturnya.
Ny Jane berujar, hidup atau mati suatu saat anaknya Eka (Patricia), akan kembali dan sampai saat ini Eka belum kembali. “Mama akan tetap menunggu Eka. Beta percaya beta berdiri disini karena kasih Tuhan. Tidak gampang kehilangan empat orang yang dicintai,” tutur Ny Jane, ibunda Patricia.
Air mata tidak dapat mengembalikan mereka, lanjut dia, tapi Tuhan selalu ada. “Semoga malam ini Tuhan bisa dengar kita dan Eka akan ditemukan dan kembali. Mungkin orang bilang mama Jane sabar, betul, tapi sebagai manusia ketika dia sediri, tetap hati seorang ibu, istri dan oma, sakit kalau mau dibilang,”tuturnya dengan suara lantang meskipun terlihat sedih.
Terpisah, Paman Patricia, Novi Pinontoan yang dihubungi Kabar Timur kemarin via seluler mengatakan, sampai Jumat kemarin, tepatnya seminggu pasca bencana alam tersebut, Tim Basarnas dan Tim SAR PT. Smapoerna tempat keponakannya bekerja masih terus melakukan upaya pencarian.
Diakuinya, dalam proses pencarian kemarin, sempat ditemukan tiga jenazah dari reruntuhan kantor tempat Patricia bekerja. Hanya saja setelah diidentifikasi, ternyata bukan Patricia. “Masih terus dilakukan pencarian, memang ditemukan tiga jenazah, tapi setelah diidentifikasi bukan Patricia. Proses pencarian dilakukan pada reruntuhan kantor Patricia bekerja dan sekitarnya,”ungkapnya.
Selain itu, kata Novi, adiknya, Andre Pinontoan yang berada di Palu saat ini, juga ikut terlibat dalam proses pencarian Patricia bersama-sama Tim SAR PT. Sampoerna. “Sementara adik saya juga sudah ikut bergabung dengan Tim SAR PT. Sampoerna untuk terus lakukan pencarian. Karena perusahaan punya anggota Tim SAR ada beberapa yang meninggal dan belum ditemukan. Jadi masih terus dilakukan proses pencarian. Pencarian juga dilakukan di pantai sekitar kantor Patricia,”sambungnya.
Masih, kata Novi, keluarga besar Patricia di Kota Ambon berharap Patricia bisa ditemukan dan dipulangkan ke Ambon. Jenazah suami dan putri Patricia sudah dipulangkan dan dimakamkan di Ambon.
“Harapan kami keluarga, kalau Tuhan berkenan, dia masih hidup atau meninggal bisa kembali ke Ambon. Kalau sudah meninggal dia bisa dimakamkan di Ambon dekat dengan suami dan putrinya,”tandasnya. (RUZ)
Komentar