Rumah Warga Terbakar Setelah Diteror
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Rumah keluarga Husen Tomia, warga Lorong Kapok, ludes terbakar, Selasa (2/10). Kebakaran rumah pria 43 tahun ini, menjadi tanda tanya besar. Warga menduga, kebakaran itu ada sangkut pautnya dengan aksi teror yang kerap dilakukan Orang Tak Dikenal (OTK).
Sejak pertengahan September 2018 lalu, warga Lorong Kapok/Tanah Rata, RT 003 RW 008, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau Ambon, bersiaga malam. Mereka sering diteror pelaku misterius. Modusnya, pembakaran rumah. Aksi teror menyebabkan 7 unit rumah warga nyaris terbakar di malam hari.
Hingga kini penyebab kebakaran rumah keluarga Husen, termasuk aksi teror yang sering dialami warga belum diketahui. Tapi warga menduga, insiden kebakaran dan aksi teror ada hubungannya dengan persoalan tanah.
“Beta (saya) jua seng tahu. Saat beta mau melayani orang belanja, tiba-tiba terjadi kebakaran yang berasal dari dapur. Padahal saat itu beta seng mamasa (memasak),” kata Ani, yang merupakan istri Husen kepada Kabar Timur, kemarin.
Melihat kobaran api, Ani tidak pikir panjang. Dibenaknya hanya menyelamatkan putrinya. Ia keluar dengan pakaian di badan tanpa menyelamatkan barang-barang berharga.
Menurutnya, kobaran api menjalar ke seisi rumah dengan cepatnya. “Api paleng capat. Sementara bapak Uceng (Husen) ada di Pasar,” jelasnya.
Pantauan Kabar Timur, kebakaran tersebut menggemparkan warga sekitar. Dari mulut ke mulut, warga berteriak kebakaran. Puluhan pria kemudian bergegas melakukan pemadaman menggunakan peralatan seadanya.
Upaya warga dengan bermodal nekat tidak sia-sia. Sebab, kobaran api yang membumbung tinggi dapat dikecilkan sehingga tidak merembet membakar rumah sebelahnya.
Tak berselang lama, seluruh armada pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota Ambon tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Tim Damkar menembakan air di titik-titik api yang masih menyala. Api berhasil dijinakan pukul 14.30 WIT.
Lahan di area Kapok sendiri telah membuat warga menjadi bingung. Bayangkan saja, wilayah itu telah didatangi lima orang yang mengaku pemilik lahan. Ironisnya, mereka semua memiliki bukti sertifikat, baik sejak zaman Belanda, Orde Baru, sampai Era Reformasi.
“Di katong kompleks ini setiap hari jaga malam. Karena ada orang yang sudah beberapa kali mau mencoba membakar rumah warga di sini. Ada 7 rumah yang hampir terbakar. Untung katong tahu capat. Pelaku siram minyak tanah di pintu dan belakang rumah,” ungkap Edy kepada Kabar Timur.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. Kendati demikian, aparat Polsek Sirimau dan Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease telah memagari rumah terbakar menggunakan garis polisi untuk kepentingan penyelidikan. (CR1)
Komentar