Pelindo IV Siapkan Tanggap Darurat Bencana Palu

Istimewa

KABARTIMURNEWS.COM,MAKASSAR - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV menyiapkan tanggap darurat bencana gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah serta berkoordinasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya.

”Yang kami lakukan saat ini adalah menyiapkan tanggap darurat dan berkoordinasi dengan BUMN lainnya untuk menyiapkan logistik bagi para korban gempa,” ujar Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Farid Padang di Makassar, Minggu.

Ia mengatakan hasil koordinasi telah membuahkan hasil dan sudah banyak logistik yang terkumpul. Semua logistik yang terkumpul kemudian disalurkan ke lokasi bencana.

Farid menyatakan logistik yang terkumpul langsung dikirim melalui Manado, Sulawesi Utara. Bantuan-bantuan lainnya masih akan diteruskan jika telah mencukupi untuk dikirim selanjutnya.

”Kalau terkumpul lagi, maka akan kami kirim. Posko bantuannya tetap kami tampun dan mediasi pengirimannya. Koordinasi dengan BUMN lainnya sedang berjalan dan ini adalah komitmen kami sesuai dengan motto BUMN Hadir Untuk Negeri,” katanya.

Selain menyiapkan tanggap darurat, dia juga menyebut jika ada satu quay crane di Pelabuhan Pantoloan roboh saat bencana gempa terjadi pada Jumat (28/9).

”Crane di Pelabuhan Pantoloan rubuh dan dengan kondisi itu layanan kepelabuhanan dihentikan menunggu hasil pengecekan lebih lanjut di lapangan,” terangnya.

Farid menerangkan pascarobohnya crane itu, tim teknis sudah turun untuk melakukan penilaian atau assessment dermaga di Pelabuhan Pantoloan.

Sebelumnya, Badan Meteorologi , Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah Makassar menyatakan gelombang gempa bumi yang terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah dan daerah sekitarnya berpengaruh ke Sulawesi Barat.

”Gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter (SR), Jumat, pukul 17.02 WIB dengan pusat 0.18 Lintang Selatan 119.85 BT pada kedalaman 10 KM,” kata Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa Balai Besar M&G Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilyah Makasar, Siswanto.

Untuk titik lokasi berada di Minahasa, Peninsula, Sulawesi dan gelombangnya berpengaruh pada lima wilayah yakni 27 kilometer timur laut Donggala, Sulteng. Selanjutnya, 80 kilometer barat laut Palu, Sulteng dan 123 kilometer laut di Mamuju Utara, Sulawesi Barat, 134 kilometer barat laut Sigi, Sulteng. (AN/KT)

Komentar

Loading...