Jelang HUT TNI, Ambon Bakal Dilalui Bendera Merah Putih

Istimewa/Kabartimurnews

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Menyongsong HUT TNI ke-73, sebanyak 18 Atlet TNI dan Nasional akan membawa Bendera Merah Putih dari Pulau Sabang (Banda Aceh) sampai Merauke (Papua). Dari 12 kota di Indonesia yang akan dilalui, Ambon salah satunya yang akan disinggahi, 3 Oktober 2018 mendatang.

Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI), akan berlangsung spektakuler berbeda dengan tahun sebelumnya. Selain unjuk kekuatan, puncak hari lahir TNI ini 5 Oktober 2018 nanti, bakal digelar di Merauke, Papua.

“Flag Realy (pawai bendera) akan dilaksanakan dari tanggal 28 September sampai 4 Oktober. Ada sembilan orang atlet TNI yang ikut Asean Games kemarin dan sembilan  atlet Nasional yang akan membawa bendera. Mereka berangkat dari titik nol, Pulau Sabang. Kemudian diserahkan kepada provinsi masing-masing. Penyambutan dilakukan sesuai kearifal lokal setiap daerah,” ungkap Kapendam XVI/Pattimura, Kolonel Arm. Sarkistan Sihaloho kepada wartawan, Senin (24/9).

Dari titik nol Pulau Sabang, akan menyeberang melalui jalur laut dan bermalam di Banda Aceh. Besok harinya, bendera langsung diaral ke Pekanbaru, kemudian Palembang. “Di Palembang akan bermalam. Jadi nanti tiba di setiap kota, terserah akan dibuat (menyambut bendera) apa sesuai kearifan lokal masing-masing,” ujarnya.

Bermalam di Palembang, pada 29 September, rombongan pembawa bendera terbang ke Solo, dan menginap di Surabaya. “Tanggal 1 dari Surabaya bergerak ke Balikpapan, kemudian bermalam di Manado. Tanggal 2 menuju Makassar dan bermalam di Kupang,” ungkapnya.

Setelah bermalam di Kupang, Nusa Tenggara Timur, iring-iringan bendera kemudian menuju Kota Ambon. “Bagian kita itu tanggal 3 Oktober. Diperkirakan dari Kupang, bendera tiba di Lanud Pattimura jam 7 pagi. Nanti dari Laha tidak lewat darat, tapi laut dari dermaga Laha. Nanti kita atur kapal menuju Pelabuhan Slamet Riyadi,” ujarnya.

Dikatakan, penjemputan bendera dalam rangka perayaan HUT TNI akan melibatkan semua unsur termasuk Polda Maluku, sebagai wujud sinergitas TNI dan Polri. “Kita akan siapkan kapal dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara maupun Kepolisian juga. Kita akan gladiresi pada 28 September. Kita rencananya membuat acara khas Maluku,” paparnya.

Tiba di Dermaga Slamet Riyadi, bendera disambut dengan budaya Maluku seperti tari lenso, cakalele, totobuang dan lain sebagainya. Setelah itu berjalan kaki menuju Lapangan Merdeka untuk menggelar tarian Tobelo yang melibatkan TNI/Polri dan masyarakat.

“Di lapangan Merdeka tidak lama, sekitar 6 sampai 7 menit. Kemudian bergerak menggunakan kendaraan dan berhenti di depan MCM. Kemudian jalan kaki ke tempat puncak acara di Ambon yakni Jembatan Merah Putih (JMP) sampai ke Patung Leimena. Kita ingin angkat icon JMP,” jelasnya.

Menurutnya, dalam kegiatan pawai bendera itu, belasan atlet pembawa bendera akan ditempatkan di depan dan dikawal oleh 350 orang prajurit dengan beragam atribut lainnya menuju JMP. Di bawa JMP akan disiapkan sejumlah kapal.

“Pokoknya JMP sebagai icon Kota Ambon, akan kita munculkan. Dan untuk diketahui, kita hanya diberikan waktu beberapa jam saja. Setelah bendera mendarat di Laha jam 7 pagi, maka jam 2 siang, dia sudah harus terbang lagi. Di Ambon, tim pembawa bendera tidak bermalam dan langsung ke Sorong. Kemudian puncaknya di Merauke,” jelasnya.

Selain itu, TNI di Maluku sendiri akan menyelenggarakan sejumlah kegiatan dalam menyongsong HUT TNI. Selain pameran alutsista di Lapangan Merdeka, sejumlah kegiatan lainnya juga akan memeriahkan peringatan hari lahir TNI tersebut.

“Bapak Panglima juga rencananya akan menyerahkan tas sekolah kepada para siswa di Lapangan Merdeka tanggal 28 September. Tas sekolah ini memiliki kantong sampah. Selain itu juga ada pembersihan di sejumlah wilayah. Besoknya dilakukan Fine Bike yang starnya dari Lanud Pattimura finisnya di Kodam,” tandasnya. (CR1)

Komentar

Loading...