Narkoba & Gunung Botak, Ini Sikap Kapolda
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON - Narkoba, tambang ilegal di Gunung Botak dan Kamtibmas Maluku akan jadi prioritas utama Polda Maluku. Seperti apa?
Pemberantasan bahaya Narkoba di Maluku bagi Kapolda, Irjen Polisi Royke Lumowa, akan memulai dari dalam tubuh internal sendiri. Bila ditemukan keterlibatan oknum polisi, Ia mengaku, tidak segan-segan memberikan hukuman berat. Setelah bersih di internal, selanjutnya pembersihan barang haram itu baru dilakukan di tengah masyarakat.
Penjelasan Kapolda ini disampaikan, kepada wartawan usai kegiatan Farawell dan Pisah Sambut Kapolda Lama Irjen Pol. Andap Budhi Revianto kepadanya di Kampus Universitas Pattimura Ambon, Senin, kemarin. Dia menembahkan, jika narkoba paling membahayakan masa depan generasi bangsa.
Olehnya itu, pemberantasan barang mematikan ini harus dilakukan tanpa pandang bulu. “Kita bersihkan narkoba harus dari dalam. Jadi polisi harus bersihkan dulu. Kalau (ketahuan) Narkoba pasti dapat hukum, “dapa gantong,” seperti di Batu Gantong (nama salah satu kawasan di Kota Ambon),” tegas Royke sembari bercanda.
Narkoba merupakan musuh bersama. Selain mengancam generasi muda, peredaran zat adiktif berbahaya itu juga sangat mengancam kelangsungan hidup negara dan rakyat Indonesia, pada umumnya.
“Nanti kalau sudah bersih di internal kita akan turun ke masyarakat. Narkoba itu tarbae (tidak baik). Dia tidak mau pikir panjang. Dia mau pikir pendek saja. Ini berbahaya karena akan merusak generasi bangsa kedepan,” kata Royke dengan dialek Ambon.
Orang nomor satu Polri di Maluku ini mengaku penindakan tegas akan dilakukan terhadap siapa saja yang terlibat dalam peredaran bahan kimia mematikan itu. Penindakan bukan saja terhadap masyarakat, bahkan oknum polisi yang ditemukan bermain di wilayah terlarang, itu lebih besar hukumannya. “Anggota itu hukumannya dua. Kalau masyarakat cuma satu yaitu pidana. Tapi kalau anggota, dikenakan sanksi disiplin, bisa dipecat, selain dihukum pidananya,” kilah Royke.
GUNUNG BOTAK
Sementara soal penambangan Emas Tanpa Ijin (Peti) di Gunung Botak, Kabupaten Buru, seperti halnya yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawessi, Papua dan Maluku saat ini.
Terhadap kasus itu, Royke mengaku, sikap Polri dalam menegakan hukum tetap sama, mulai dari Sabang (Sumatera) sampai Merauke (Papua). “Kalau itu ilegal pasti akan dibasmi. Ilegal maining pasti akan diberantas,” ungkap Dia.
Jenderal Bintang Dua ini menyampaikan laporan yang diterima dari Kapolres Buru, bahwa hingga saat ini penegakan hukum tetap digalakan. Sosialiasi, peringatan-peringatan sampai dengan pengusiran para penambang ilegal terus dilakukan.
“Sampai saat ini laporan dari Kapolres dan pak Waka (Polda), tidak ada aktivitas. Tapi tidak sampai 100 persen. Ada satu dua orang yang mungkin masih beroperasi. Akan terus kita himbau dan melakukan penegakan hukum,” jelasnya.
Ia menegaskan, segala aktifitas ilegal dan melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku akan ditindak sesuai prosedur hukum. Khusus persoalan kerusakan lingkungan, mantan Kakor Lantas Polri ini menegaskan kepada para pelaku untuk tidak dilakukan di tanah para Raja-Raja tersebut. “Yang dapat merusak lingkungan tidak boleh hadir di tanah Maluku,” tegasnya.
Disinggung adanya penyelundupan Bahan Beracun dan Berbahaya di Kabupaten Buru, menurutnya, Polda Maluku dalam beberapa waktu lalu telah melakukan penyelidikan dan berhasil menemukan sejumlah bahan yang diduga berbahaya. “Soal ada penangkapan oleh Polda Maluku, pasti akan diteruskan kalau alat bukti cukup. Termasuk bahan kimia merkuri, sianida. Polres, Polda kita tegas tidak pandang bulu, tidak pilih kasih,” ungkapnya.
KAMTIBMAS
Lebih lanjut dikatakan, Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan Maluku ke depan. Olehnya itu, selain keamanan, Royke juga meminta dukungan masyarakat untuk secara bersama-sama memajukan Maluku, baik di bidang perekonomian, pariwisata, olahraga dan lain sebagainya.
Maluku harus sama dan sejajar dengan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia dalam semua hal. Polda Maluku akan mendorong sepenuh hati, jiwa dan raga. Mendukung program pemerintah, baik Provinsi, Kota, ataupun Kabupaten setempat.
“Kami dari pihak kepolisian akan mendorong sepenuh hati, sepenuh jiwa, setulus ikhlas. Menjaga kamtibmas sudah tentu karena kita sebagai pelindung, pelayan, pengayom masyarakat,” imbuhnya.
Kedepan, Maluku akan menghadapi berbagai kegiatan nasional. Seperti Pemilihan Umum (pemilu) Presiden dan legislatif tahun 2019. Ia optimis, Pemilu mendatang di Maluku akan berlangsung aman, dan lancar.
“Untuk Pemilu, alhamdulillah Pilkada dibawa kepemimpinan pak Andap berjalan lancar dan aman. Ini akan menjadi modal dasar kami untuk mengamankan pemilu di 2019. Tanggal 23 kita akan masuk pada tahapan kampanye, sampai di bulan April tanggal 17. Kita sudah siap semua itu. Mudah mudahan dibantu masyarakat dan stakeholder lainnya. Mudah-mudahan bisa berjalan lancar. Polisi netral,” ujarnya.
Selain Pemilihan Umum, kegiatan bertaraf nasional lainnya yang akan dihadapi adalah Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani). Ia berharap semua elemen masyarakat dapat memberikan dukungan untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
“Tokoh agama dan semua masyarakat harus dukung. Tokoh agama Islam saja mendorong, mereka sampaikan kepada saya kita harus berhasil. Karena ini satu kegiatan keagamaan yang memperlihatkan bahwa begitu binekanya kita dan tunggal ikanya kita di Maluku,” katanya.
Kegiatan tersebut, lanjut Royke akan dihadiri sebanyak kurang lebih 6.000 orang peserta di Kota Ambon. Sebagai tuan rumah yang baik, Ia menghimbau warga Maluku, khususnya Kota Ambon dapat memberikan pelayanan dengan sikap keramah tamahan, kebersihan, dan ketertiban.
“Mari kita welcome menjadi tuan rumah yang baik. Kita tunjukan bahwa Maluku Manise. Keramah tamahnya, kebersihannya, ketertibannya dan lain lain. Kita akan libatkan 50 persen personel dari kekuatan kita untuk melakukan pengamanan. Kita all out,” tandasnya. (CR1)
Komentar