KABARTIMURNEWS.COM.BULA-Pengumuman hasil seleksi guru kontrak pada Dinas Pendidikan dan Kemenag RI Kabupaten SBT akhirnya dilaksanakan. Sebanyak 900 guru kontrak diakomodir tapi di balik itu pengumuman tersebut tidak lepas dari rumor yang kebenarannya mendekati 100 persen, seperti apa?
Pantauan Kabar Timur, Selasa pagi kemarin, kantor Dinas Pendidikan SBT ramai dipenuhi warga yang ingin mengecek kelulusan mereka atau anggota keluarga mereka dalam seleksi guru kontrak dimaksud. “Yah, beta pun sudara seng ada nama,” ujar Farid di tengah-tengah kerumunan warga yang umumnya adalah calon guru kontrak peserta seleksi.
Farid yang sementara berprofesi tukang ojek di Kota Bula itu awalnya optimistis. Mengingat kuota calon guru kontrak yang diterima sebanyak 700 orang itu kabarnya dinaikkan kuotanya menjadi 900 orang. Tapi nyatanya, nama adik perempuannya tidak muncul dalam daftar kelulusan guru pada papan pengumuman Dinas Pendidikan SBT, kemarin.
Namun berdasarkan penelusuran Kabar Timur, di balik pengumuman hasil seleksi yang tertunda dan baru kemarin dilakukan, diduga kuat nama-nama yang lolos seleksi ikut dipengaruhi faktor X alias intervensi pihak-pihak lain yang membawa-bawa nama penguasa. Yakni “Tim Siluman” yang mencoba mengangkangi atau melebihi kewenangan Dinas yang berkompeten mengurusi rekrutmen tenaga guru ini. Faktor X ini disebut-sebut yang sangat berkontribusi. Dalam menentukan siapa yang harus diloloskan, siapa yang harus dicoret dari daftar.
Kepala Dinas Pendidikan SBT Achmad Rumaratu tidak berhasil dimintakan konfirmasi. Pasca pengumuman hasil, pimpinan OPD ini raib entah kemana. Sumber Dinas menyebutkan, Rumaratu sedang menenangkan diri di suatu tempat. “Pak Kadis ada pusing, antua seng mau ada yang wawancara dulu,” sebut salah satu staf dinas.



























