HUT Kota Ambon ke-443, Sederet Prestasi Diraih Pemkot

Istimewa/Kabar TimurNews.COM

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON - Hari ini 7 September 2018, Kota Ambon genap berusia 443 tahun. Di usia  empat abad, wajah Ibukota Provinsi Maluku ini terus dipercantik. Kota berjuluk Ambon Manise ini terkenal dengan pesona pantai. Perlahan Ambon juga siap menjadi kota wisata kuliner.

Dibawah kepemimpinan Walikota Richard Louhenapessy dan Wakil Walikota Syarif Hadler, Ambon bersiap menyandang status Kota Musik Dunia yang dicanangkan Strategi Badan Ekonomi Kreatif (Berkraf) bekerjasama dengan UNESCO.

Membangun Kota Ambon dan mensejahterakan warganya memang tidak mudah, tapi berkat kerja keras Pemerintah Kota Ambon, periode kedua kepemimpinan Richard Louhenapessy diganjar berbagai penghargaan atas prestasi yang ditorehnya membenahi kota ini.

Berikut berbagai penghargaan yang diraih Richard Louhenapessy sebagai Walikota Ambon sepanjang tahun 2018:

PENGHARGAAN KDI

Richard Louhenapessy kembali menerima penghargaan dalam ajang penganugerahan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2018.  Kota Ambon meraih penghargaan sebagai daerah inovasi dalam bidang “Ekonomi Kreatif”. Penghargaan diberikan oleh Koran Sindo, MNC Group. Malam penganugerahan KDI 2018 dipusatkan di Pantai Losari Makassar, 30 Agustus 2018.

Direktur Utama Koran Sindo dan Sindonews.com, Sururi Alfaruq di kesempatan tersebut menjelaskan, malam penghargaan kepala daerah kali ini diselenggarakan atas dasar keprihatinan dan kesadaran Koran Sindo MNC Group sebagai media agar dapat melihat kesenjangan antara pemerintah pusat dan daerah.

Oleh karena itu, Koran Sindo menyelenggarakan Penghargaan Kepala Daerah Inovatif dengan tujuan agar membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan secara merata di seluruh daerah Indonesia.

“Berkat dari event Kepala Daerah Inovatif Koran Sindo 2018 maka prestasi kepala daerah di seluruh Indonesia dapat terangkat secara nasional dan dilihat oleh seluruh masyarakat Indonesia,î tandasnya.

Dirjen Otonomi Daerah Soni Sumarsono berharap, semua kepala daerah untuk terus melakukan inovasi, sebab dengan perkembangan teknologi dewasa ini, inovasi adalah kata kunci kemajuan suatu daerah.

Kadang untuk melakukan inovasi, kepala daerah ragu dan takut melanggar aturan hukum dan nanti akan berurusan dengan hukum. Namun lanjutnya, pihaknya sudah mengeluarkan regulasi untuk melindungi kepala daerah melakukan inovasi sepanjang itu punya tujuan mensejahterakan masyarakatnya. “Zaman now, dengan inovasi sebagai kata kunci, maka pembangunan tidak lagi mengandalkan APBD, namun melibatkan pihak lain sesuai inovasi yang akan dikembangkan,” jelas dia.

Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, mengakui, sangat senang dirinya juga termasuk dalam jajaran walikota yang dianugerahi sebagai salah satu kepala daerah Inovatif di Indonesia. “Keberhasilan Ambon masuk dalam kategori inovasi Ekonomi Kreatif, adalah berkat kerja keras semua pihak. Apalagi, saat ini, Ambon sementara giat-giatnya untuk mendapat pengakuan UNESCO sebagai salah satu kota musik dunia,” kata Louhenapessy.

PENGHARGAAN YOWITA

Pada 20 Juli 2018, Walikota Ambon Richard Louhenapessy menerima penghargaan Yokatta Wonderful Indonesia Tourism Award (YOWITA). Penghargaan diberikan oleh Staf Ahli Mendagri, Reydonnyzar Moenek di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan RI.

Kota Ambon mendapat penghargaan YOWITA pada kategori Kabupaten/Kota terbaik se-Provinsi Maluku. Penghargaan tersebut diberikan kepada kabupaten/kota yang memiliki komitmen, performansi, inovasi, kreasi dan leadership dalam membangun pariwisata daerah.

Ketua Dewan Juri YOWITA, Didien Djunaedy mengatakan, penghargaan diberikan kepada kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang dinilai serius dalam mengembangkan sektor pariwisatanya. “Proses penilaiannya dilakukan sejak Januari sampai dengan bulan April lalu dengan mengumpulkan data kinerja dari 514 kabupaten/kota yang berkaitan dengan sektor pariwisata melalui 4 indikator,” jelas Djunaedy.

Dalam sambutan Mendagri Tjahjo Kumolo yang diwakili Staf Ahli Mendagri, mengatakan, pihaknya memandang penghargaan ini memiliki nilai strategis yang merupakan komitmen bersama dan kerjasama untuk membangun pariwisata, baik dari stakeholder di daerah maupun pusat.

Pariwisata berhasil memberikan dampak multiplayer. Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah sementara terus giat-giatnya mengembangkan dan meningkatkan sektor tersebut.

“Penghargaan ini merupakan komitmen mereka untuk membangun pariwisata yang nantinya berdampak pada meningkatkannya pendapatan ekonomi daerah. Karena diperkirakan nantinya akan ada 17 juta wisatawan yang mengunjungi Indonesia dalam tahun ini. Untuk itu, kabupaten/kota terus berkomiten untuk meningkatkan peran kepala daerah dalam meningkatkan pariwisata di daerah masing-masing,” paparnya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Arief Yahya memberikan apresiasi kepada semua Kepala Daerah yang telah meningkatkan sektor pariwisata di daerah masing-masing. Menpar juga menyebut, kesuksesan suatu daerah itu terletak karena unsur 3A (Atraksi, Aksestabilitas dan Amenitas).

“Penghargaan itu penting, kalau kita ingin jadi pemain dunia harus menggunakan global standars. Penghargaan atau award itu memiliki unsur 3C yakni calibration (kalibrasi), confidence (kepercayaan diri), credibility (kredibilitas),” jelas dia.

Walikota Ambon, Richard Louhenapessy,  mengatakan, Kota Ambon akan terus mengembangkan sektor pariwisata untuk dapat mewujudkan destinasi wisata tahun 2020. “Sehingga dapat mewujudkan destinasi wisata pada tahun 2020  mendatang,” kata dia.

MAHASISWA BERPRESTASI

Enam dari 11 mahasiswa keguruan asal Kota Ambon meraih gelar cumlaude dalam sidang senat terbuka wisuda ke empat Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Surya, Tangerang, 8 Agustus 2018.

Wisuda dihadiri Walikota Ambon Richard Louhenapessy didampingi Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Jacky Talahatu dan Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah, Rolex de Fretes.

Richard Louhenapessy mengungkapkan, rasa bangganya terhadap para calon guru masa depan asal Kota Ambon tersebut. Bukan hanya karena nilai-nilai terbaik yang mereka raih, namun lebih dilihat pada bagaimana mereka mampu menguasai ilmu yang mereka pelajari yang nantinya dapat mereka aplikasikan kepada murid-muridnya kelak.

Ambon merupakan salah satu kota yang jauh dari pusaran kekuasaan, sehingga kualitas sumber daya manusia (SDM) perlu terus ditingkatkan agar tidak tertinggal dan tergilas perkembangan zaman yang begitu pesat.

“Surya Institute mempunyai banyak keunggulan, salah satunya metode gampang, asyik dan menyenangkan (gasing) di mana para siswa/mahasiswa dituntut untuk meningkatkan kreativitas masing-masing,” ungkap orang nomor satu di Kota Ambon ini.

Louhenapessy berharap, lewat peningkatan SDM, anak-anak yang dikirim ke Surya Institute, mutu SDM anak Ambon bisa lebih baik dari saat ini dan terutama dapat menjadi batu loncatan bagi pengembangan kota Ambon di masa akan datang.

Ketua Senat STKIP Surya Institute, Prof. Yohanes Surya mengatakan, pada abad 21 setiap manusia dituntut untuk dapat memiliki keahlian dan kecakapan khusus, jika ingin meraih kesuksesan dan kejayaan hidup. Keahlian dan kecakapan tersebut tentunya berbeda dengan yang ada pada abad-abad sebelumnya.

Memasuki era Revolusi Industry (RI) 4.0, era otomatisasi industri, di mana Internet merupakan segalanya, sehingga bangsa harus menyiapkan diri untuk meraih manfaat sebesar-besarnya dari era tersebut untuk kemajuan bangsa dan negara.

“Adapun segmen bangsa ini yang memiliki peran strategis dalam menyiapkan generasi muda Indonesia adalah para guru, terkhususnya para guru bidang Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM),” jelas dia.

Kata Surya, para guru lulusan STKIP Surya adalah guru-guru STEM Indonesia yang bergerak sejalan dengan laju peradaban global yang akan kembali ke daerah masing-masing untuk mendidik para muridnya mempersiapkan mereka memasuki era 4.0.

Di kesempatan tersebut, Walikota menandatangani MoU dengan Ketua Senat STKIP Surya Institute untuk peningkatan kualitas pendidikan di Kota Ambon lewat penerimaan siswa keguruan. Dari 97 mahasiswa yang diwisuda, 11 diantaranya berasal dari Kota Ambon, 6 lulusan asal Ambon meraih gelar cumlaude. Nur Siva Tuharea menjadi lulusan terbaik dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-4 STKIP. Dia meraih  indeks prestasi komulatif 3,92. (MG2)

Komentar

Loading...