Besok PT BPS Diperiksa Polisi
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Penyelidikan kasus penemuan 300 karung bahan kimia mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3), merek Jin Chan milik PT. Buana Pratama Sejahtera (BPS), terus bergulir. Rencananya besok, penyidik Satreskrim Polres Pulau Buru melakukan pemeriksaan terhadap Bambang, pimpinan BPS.
“Rencananya Sabtu ini (esok), kita akan memeriksa pimpinan BPS. Mudah-mudahan beliau bisa datang penuhi panggilan kami,” kata Kapolres Pulau Buru AKBP. Adityanto Budi Satrio melalui Kasat Reskrim AKP. Ryan Citra Yudha kepada Kabar Timur, Kamis (30/8).
Ryan mengaku, kasus penemuan ratusan sak berwarna kuning mengandung B3 itu masih dalam penyelidikan. “Kasusnya belum kami tingkatkan ke penyidikan. Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi saksi. Sampai saat ini sudah enam orang kami mintai keterangannya, “jelasnya.
Hasil pengujian sampel Jin Chan yang diambil tim Laboratorium Forensik (Labfor) Makassar beberapa waktu lalu, tambah Ryan, belum dikirim. “Untuk hasil pengujian yang dilakukan tim labfor masih kita tunggu. Semoga secepatnya bisa keluar,” harap perwira tiga balak ini.
Untuk diketahui, sebanyak 300 sak Jin Chan yang diduga mengandung B3 ditemukan aparat Polres Buru di kawasan Pelabuhan Namlea, Kabupaten Buru, pada pertengahan Bulan Agustus 2018 lalu. Zat kimia yang dapat membahayakan kesehatan, kelangsungan hidup manusia, makhluk lain, dan lingkungan hidup umumnya, itu ditemukan masih di dalam kontainer.
Jin Chan yang diduga ilegal itu diketahui milik BPS, berdasarkan dokumen pemesanan yang telah diamankan polisi. Namun, siapa perusahaan distributornya tidak diketahui. Penemuan ratusan sak tersebut terungkap setelah pihak kepolisian mendapat informasi dari masyarakat.
Untuk mengungkap kandungan bahan kimia Jin Chan, penyidik Polres Buru kemudian meminta bantuan dari Labfor Makassar. Tim Labfor yang terdiri dari tiga orang kemudian tiba di Pulau Buru untuk mengambil sampel secara langsung pada 24 Agustus lalu.
Untuk temuan Jin Chan, sudah empat orang yang kami periksa. Sebenarnya yang dipanggil lima orang. Tapi satu orang tidak datang. Dan tim labfor sudah ambil sampel untuk di uji di Makassar, kata Ryan kepada Kabar Timur. (CR1)
Komentar