Dinkes Malteng Lamban Tangani Kasus Gizi Buruk

ilustrasi

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Staf Pengelola Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Martjie Lekatompessy mengaku kesal dengan sifat acuh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dalam menangani persoalan gizi buruk yang diderita tiga anak di Desa Paliana Kecamatan Tehoru, Malteng.

“Persoalan gizi buruk di Desa Paliana ini sudah lama saya informasikan ke Dinkes Malteng. Tapi kok, mereka sepertinya acuh. Apa harus menunggu hingga penderita meninggal dunia baru Dinkes bergerak?,”keluh Lekatompessy kepada Kabar Timur di Ambon, Rabu (8/8).

Dia mengatakan, kasus gizi buruk di Desa Paliana telah diketahui Dinkes Maluku pada Maret 2018 lalu. Sejak itu juga, Dinkes Maluku kemudian melaporkan ke pihak Dinkes Malteng untuk segera melakukan pendampingan terhadap penderita gizi buruk.

Tapi sepertinya, pihak Dinkes Malteng acuh dengan apa yang dilaporkan pihak Dinkes Maluku. Faktanya, warga melaporkan hingga awal bulan Agustus, tidak ada satupun pendampingan dari Dinkes Malteng.

“Yang pastinya, Dinkes Malteng ini lambat dalam menangani warga yang menderita gizi buruk di wilayahnya,”ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, dr. Meykal Pontoh yang dikonfirmasi mengenai masalah ini lebih memilih bungkam. Dia bahkan main petak umpet dan menghindar dari wartawan dengan berbagai dalih. “Saya buru-buru,” singkatnya

Ketua Komisi D DPRD Maluku Saadiah Uluputty mengatakan sangat prihatin dengan kondisi gizi buruk yang dialami tiga anak di Desa Paliana.

Dikatakan, mestinya, layanan kesehatan harus didekatkan dengan masyarakat, apalagi, masyarakat yang berdomisili di desa-desa terpencil. “Harus ada pelayanan dengan dibuatkan program misalnya program ketersediaan gizi dan juga program pos pelayanan terpadu sehingga bisa menjawab tantangan yang diderita masyarakat,”ujarnya.

Dia meminta perhatian khusus dari pemerintah daerah untuk menangani segala persoalan yang terjadi di wilayah yang menjadi bagian dari Maluku. (Mg3)

Komentar

Loading...