SBT Jadi Bandar Transit Sopi ke Papua

KABARTIMURNEWS.COM,BULA-Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) boleh dibilang sepi dari peredaran narkoba dan penggunanya. Tapi tidak demikian untuk miras, Polres setempat bisa memusnahkan hampir 1000 liter miras jenis sopi dalam sebulan yang dipasok dari dua daerah, Kabupaten Fak-Fak dan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

Sepertinya Kota Bula hanya daerah transit bagi peredaran miras tersebut. Sebab, Fak-Fak meski pemasok, ketika mengalami kekurangan stok, pedagang barang ilegal ini akan menyuplai dari Bula, yang dapat pasokan dari SBB.

“Fak-Fak pasok, kirim, kita (Bula) juga pasok yang diambil dari Piru, SBB. Kalau ketemu, yah kita musnahkan lagi,” kata Wakapolres SBT Komisaris Polisi Dedy Widitya Putera Sik, kepada Kabar Timur, Selasa (24/7) di ruang kerjanya.

Bandar-bandar sopi di Kota Bula dikenal licin menyelundupkan sopi ke Papua lewat jalur pesisir di luar Kota Bula. Dilakukan pada tengah malam hingga dini hari, menggunakan longboat ke Fak Fak atau Kaimana.

Akibatnya, Polres SBT hanya berhasil menyita minuman haram itu dari beberapa pemain sopi kelas teri yang telah terindentifikasi. “Bula Kota hanya beberapa. Mereka yang pasok ke Papua itu hanya partai-partai kecil, bukan gelondongan,” ujar Dedy.

Sebagai daerah transit sopi, ini berimbas terhadap warga lokal Kota Bula hingga kecamatan-kecamatan yang sebelumnya, relatif kurang bersentuhan dengan miras dan dikenal religius. Menurut   Dedy sopi umumnya jadi pemicu perkelahian kelompok pemuda acara pesta joget di kampung-kampung.

“Yang konsumsi sopi banyak sekali. Apalagi ada pesta joget, mabuk di luar, senggol, lalu berkelahi, yang terjadi seperti itu,” kata Dedy.

Sekalipun jadi pintu masuk miras antar Provinsi Maluku dan Provinsi Papua, Wakapolres SBT ini menyatakan, Kota Bula sepi dari kasus-kasus narkoba. Dalam giat Operasi Pekat yang digelar Polres SBT, guna mengendus peredaran narkoba, hasilnya masih nihil.

“Kasus narkoba landai di Bula, tidak menonjol. Kasatnarkoba Sudah pasang informan di cafe-cafe, pantai, tempat hiburan malam, tapi belum ada temuan,” aku Dedy.

Selain orang mabuk, Kota Bula  sempat sempat diramaikan oleh judi toto gelap alias togel. Empat tersangka akui, kini diinapkan di LAPAS Masohi, Kabupaten Maluku Tengah dan menunggu berkas perkara mereka diselesaikan di Polres.  “Masih dalam pemberkasan perkara, belum P21,” katanya. (KTA)

Komentar

Loading...