Lirik “Mamalele” Pertamina Pelopori CSR Kemasan Iptek
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON-Transfer atau alih Ilmu dan Teknologi (Iptek) berperan penting bukan saja dari sisi ekonomi makro, namun juga pemberdayaan ekonomi mikro masyarakat. Untuk segmen ekonomi kecil ini, peneliti Corporate Social Responsibility (CSR) FISIP Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon Josef Ufie menyatakan, Iptek dibutuhkan setelah modal usaha dari perusahaan pemberi CSR.
Hal ini disampaikan Uffie kepada Kabar Timur di sela-sela Workshop Pelatihan Pembuatan Ikan Tuna Asap Cair, Abon Ikan Tuna Asap Cair dan Tepung Ikan Tuna Asap Cair di Rumah Kayu Wayame, Desa Wayame, Kecamatan Teluk Ambon, Minggu (8/7). Diikuti 30 ibu-ibu pelaku usaha penjual ikan keliling (jibu-jibu) asal Desa Laha, Kecamatan Teluk Ambon.
Pemilik disertasi berjudul “Managemen Kolaborasi Program CSR Investor Migas” pada Universitas Negeri Makassar ini mengatakan, banyak usaha kecil mikro (UKM) tidak berkembang lantaran tidak memanfaatkan Iptek.”Katong biasa pikir modal duluan. Itu salah, Iptek dulu. Untuk dapat info soal Iptek sekarang seng susah kok. Lihat internet, atau datang ke kampus-kampus,” ujarnya.
Menurut dia, alih teknologi sudah saatnya menjadi perhatian korporasi-korporasi (perusahaan) besar dalam implementasi CSR yang menjadi kewajiban mereka. Dia menilai PT Pertamina (Persero) di Maluku telah memelopori itu, dengan menggandeng Unpatti Ambon.
Perusahaan minyak nasional ini, kata Uffie, lebih jeli dalam implementasi CSR dengan melihat potensi perikanan yang melimpah, lalu melirik “jibu-jibu” di Maluku. Sekedar tahu, jibu-jibu yang notabene kaum perempuan, adalah ujung tombak pekonomian keluarga yang di Maluku, umumnya merupakan masyarakat dengan tingkat pendapatan di bawah garis kemiskinan. Jibu-jibu biasanya dilakoni kaum perempuan, sedang papalele adalah pedagang keliling di Maluku yang biasa dilakoni laki-laki.
Pantauan Kabar Timur, dalam workshop, selain materi kewirausahaan dan manajemen keuangan, para jibu-jibu juga diberikan pelatihan. Terkait kewirausahaan, PT Pertamina-Unpatti Ambon menggandeng Koperasi Credit Union “Mario”. Sementara transfer teknologi Ikan Asap Cair, digandeng Fakultas Perikanan Ambon.
Ditargetkan, usaha pengolahan ikan dengan teknologi pengasapan ini selain mampu mengangkat tingkat ekonomi keluarga jibu-jibu, usaha ini dikembangkan untuk pasar domestik maupun ekspor.
Ini diyakini bisa dicapai, sebab didukung oleh fasilitas permodalan dan manajemen ala Koperasi Credit Union yang mengadopsi sistem manajemen PT Astra Group dan manajemen perubahan ala Grameen Bank yang dipelopori DR Muhammad Yunus di Bangladesh. Diketahui, Yunus mampu mengangkat tingkat kesejahteraan ribuan kaum miskin di negara itu, melalui program Grameen Bank-nya.
Pembantu Dekan I FISIP Unpatti Ambon, Zainal Rengifurwarin mengatakan, tinggal komitmen dan tekad kelompok jibu-jibu bersama tim yang mengelola program pemberdayaan ini, yang merupakan kolaborasi ahli dan spesialis Fakultas Ekonomi dan Fakultas Perikanan Unpatti Ambon, Koperasi maupun PT Pertamina (Persero).
“Dan kepada ibu-ibu atau mamalele semua, agar mengikuti workshop dengan baik, supaya bisa menularkan pengetahuan yang didapat ke ibu-ibu yang lain,” ujar Rengifurwarin. (KTA)
Komentar