Partisipasi Aktif Masyarakat Cegah Teroris di Maluku
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Sejak tahun 2000 hingga kini, rangkaian aksi teroris kerap melanda berbagai daerah di Indonesia. Jaringan tersebut merupakan masalah kompleks yang memerlukan partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat untuk mencegahnya, termasuk di Maluku.
Demikian sambutan kepala seksi partisipasi masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Setyo Pranowo, saat membuka kegiatan penguatan aparatur kelurahan dan desa dalam pencegahan terorisme yang dilakukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Maluku di Paccific Hotel, Kota Ambon, Kamis (5/7).
“Dari tahun 2000 sampai saat ini, serangkaian aksi teroris terjadi. Salah satu terbesar yang pernah terjadi adalah Bom Bali. Jaringan dan operasi kelompok ini merupakan masalah yang kompleks dan memiliki dinamika lintas daerah maupun wilayah bahkan negara. Maka perlu kerja sama semua komponen masyarakat dalam memberantasnya sampai pada lapisan terkecil sekalipun,” tegasnya.
Ia menjelaskan, penguatan aparatur kelurahan dan desa dalam pencegahan terorisme merupakan wujud nyata pemerintah dalam rangka meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai macam ancaman teroris.
“Khusus di Maluku tercinta, kegiatan ini untuk meningkatkan partisipasi aktif dari seluruh komponen bangsa termasuk jajaran pemerintahan desa, kelurahan, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan tokoh masyarakat dalam menangkal bahaya teroris,” jelasnya.
Berdasarkan hasil kajian BNPT, tambah Pranowo, korban pelaku teroris lebih banyak lahir dari kalangan muda. Pemuda kerap dijadikan pion dalam menjalankan operasi haram tersebut, sebab perekrutan untuk bergabung dalam kelompok radikal ini begitu mudah di doktrin.
“Disinilah peran para kepala desa, lurah, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa di daerah masing masing sebagai bagian dari komponen bangsa yang berperan aktif melakukan pencegahan,” cetusnya.
Ia berharap, kegiatan dengan mengusung tema “sinergi dalam upaya mencegah radikalisme” ini mampu menciptakan penguatan dan peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Juga mampu mencerahkan, meningkatkan kewaspadaan dan deteksi dini terhadap masuknya paham-paham radikalisme maupun terorisme di Maluku.
“Dua hal penting yang harus digaris bawahi, sinergi seluruh komponen dan penguatan nilai-nilai lokal merupakan langkah pencegahan yang dimaksudkan,” pungkasnya. (CR1)
Komentar