Lapas Ambon Latih Kemandirian Pangan Warga Binaan

KABARTIMURNEWS.COM.AMBON-Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Ambon, menggandeng Balai Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (BPTPNP) Maluku untuk memberikan pelatihan kemandirian pangan bagi warga binaan atau narapidana.
“Program ini sejalan dengan Astacita Presiden dan Wakil Presiden RI yang menekankan kemandirian bangsa melalui swasembada pangan,” kata Kalapas Kelas IIA Ambon, Herliadi di Ambon, Selasa.
Ia melanjutkan, hal ini juga merupakan inisiatif untuk mendukung penuh program akselerasi kebijakan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yang berfokus pada pemberdayaan warga binaan melalui sektor produktif, khususnya pertanian.
Selain memenuhi kebutuhan pangan internal Lapas, hasil panen juga diharapkan berkontribusi terhadap ketahanan pangan masyarakat sekitar.
“Salah satu bentuk keberhasilan program ini yakni sebanyak 600 pohon kacang panjang yang dibudidayakan oleh warga binaan dengan bimbingan petugas berhasil dipanen dengan hasil yang memuaskan, dan menghasilkan sebanyak 25 kilogram,” jelasnya.
Kepala Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit/Agens Hayati BPTPNP Malaky Wattimury menjelaskan, perawatan tanaman dilakukan dengan metode terjadwal, mulai dari pembersihan lahan, penyiangan gulma, pemupukan, hingga penyiraman, semuanya di bawah pengawasan petugas bimbingan kerja.
Lahan yang telah diolah menjadi tanah subur di luar lingkungan Lapas memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal dan bebas dari hama.
"Hasil panen sangat bagus, dan kami melihat bahwa program kemandirian pertanian organik berjalan dengan baik di Lapas Ambon. Kami akan terus mendukung program ini melalui sosialisasi dan pelatihan bagi warga binaan," ujar Malaky.
Ia berharap Lapas Ambon dan BPTPNP Maluku dapat terus berkoordinasi serta menjalin kerja sama untuk meningkatkan pertanian di lingkungan pemasyarakatan.
Kacang panjang yang dipanen oleh Lapas Ambon dan BPTPNP itu dijual ke pasar tradisional dan kepada pihak ketiga yang menjadi mitra dalam menyediakan menu makanan sehari-hari untuk para warga binaan.
Tak hanya itu, dengan hasil panen yang dimiliki, para warga binaan juga mendapatkan premi berupa uang tunai yang dapat dipergunakan sehari-hari. (AN/KT)
Komentar