Kapolri Naikan Pangkat Anumerta Aipda Husni

Penembak Polisi Ditangkap

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Pelaku honorer penjaga hutan taman Manusela, Maluku Tengah.

Satu anggota polisi Aipda Husni Abdullah yang ditembak dan gugur dalam pengamanan konflik antarwarga Desa Sawai-Desa Rumaholat, Kamis, 3 April 2025, lalu, pelaku penembakan berhasil ditangkap.

Setelah ditangkap, terungkap pelaku berinisial RW alias Ridik, warga Masihulan, berusia 33 tahun dan bekerja sebagai honorer pada Kantor Kehutanan Taman Manusela.

RW alias Ridik ditangkap petugas polisi di rumahnya, Rabu, 9 April 2025, pukul 24.00.WIT, tanpa perlawanan.

“Ditangkap di rumah, tengah malam, tanpa perlawanan,” ungkap sumber anggota polisi. Seraya mengaku, setelah ditangkap pelaku langsung dibawa ke Mapolres Malteng, di Kota Masohi.

Setiba di Mapolres Malteng, pelaku langsung ditangani atau diperiksa penyidik Sat Reskrim. “Pelaku sudah ditangani penyidik. Silah dikonfirmasi detail ke Kasat Reskrim,” ungkap anggota polisi itu.

Dia mengaku, Tim penangkapan pelaku, tiba bersama tersangka di Mapolres Masohi, pada Kamis, dini hari, kemarin.

Terkait teknis,  jenis senjata yang digunakan pelaku selanjutnya, kata sumber itu, silahkan menghubungi Kasat Reskrim. “Langsung saja, ke Pak Kasat Reskrim. Biar keterangannya resmi,” ujar anggota itu, sambal berlalu.

KENAIKAN PANGKAT

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menganugerahkan kenaikan pangkat kepada Brigadir Polisi Kepala Husni Abdullah yang gugur saat melerai bentrokan antarwarga di Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Kamis (3/4).

"Sebagai bentuk penghargaan, diberikan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi. Almarhum kini berpangkat Aipda (Ajun Inspektur Polisi Dua) Anumerta Husni Abdullah," ujar Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Maluku Komisaris Besar Polisi Areis Aminullah dalam keterangannya di Ambon, Kamis.

Selain penghargaan kenaikan pangkat anumerta, Polri juga memberikan sejumlah bantuan kepada keluarga almarhum Husni Abdullah, salah satunya kemudahan bagi anggota keluarganya untuk mendaftar sebagai anggota Polri serta santunan duka.

"Kemarin, Bapak Kapolda Irjen Polisi Eddy Sumitro Tambunan, Bapak Gubernur Maluku dan Bapak Pangdam, bersama saya telah mengunjungi rumah duka untuk memberikan santunan langsung kepada keluarga Husni," jelasnya.

Penghargaan kenaikan pangkat diberikan kepada almarhum karena jasanya yang begitu besar. Almarhum Husni Abdullah sebagai anggota Polri rela berkorban nyawa hanya untuk menghentikan konflik yang terjadi antarwarga.

"Bapak Kapolda menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga almarhum. Semoga keluarga almarhum dapat diberikan kekuatan dan kesabaran dari Tuhan Yang Maha Esa," katanya.

Semasa hidupnya Aipda Anumerta Husni Abdullah menjabat sebagai Ps. Kanit Intel Polsek Wahai, Maluku Tengah. Husni Abdullah meninggal dunia setelah terkena tembakan dari orang tak dikenal saat melerai konflik antarwarga di Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, Kamis (3/4).

Berkaitan dengan hal itu, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menyesalkan terjadinya bentrok antarkelompok masyarakat di tiga desa di Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, yang mengakibatkan korban jiwa, korban luka-luka, dan kerugian harta benda.

Gubernur meminta warga setempat memercayakan penanganan konflik kepada aparat Polri dan TNI hingga tuntas. Apalagi akibat bentrokan ini, seorang anggota polisi meninggal dunia tertembak orang tak dikenal.

"Saya minta masyarakat menahan diri, jangan terprovokasi dari pihak mana pun. Maluku harus damai," kata Hendrik

Hingga saat ini, lokasi bentrokan di tiga desa yang bertetangga tersebut sudah kembali kondusif. Namun, aparat gabungan dari TNI dan Polri masih berjaga di perbatasan ketiga desa itu. (AN/KT)

Komentar

Loading...