Lantamal Ambon Latih Mahasiswa Kebidanan Tangani Pasien Darurat
KABARTIMURNEWS.COM.AMBON - Mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi, Lantamal IX Ambon, memberikan pelatihan “khusus” kegawatdaruratan maternal dan neonatal kepada mahasiswa Kebidanan STIKes Maluku Husada, di Pangkalan Utama Lanal Ambon, Selasa, kemarin.
Dalam rilis yang diterima Redaksi Kabar Timur, tadi malam, menyebutkan, kegiatan pelatihan ini, dibuka langsung Danlantamal Ambon, Brigjen TNI (Mar), Suwandi, dan diikuti sebanyak 107 mahasiswa kebidanan.
Para mahasiswa kebidanan dilantih untuk meningkatkan kecapakannya sebagai calon tenaga kesehatan dalam penanganan pasien di laut dan pelatihan evakuasi medis laut.
Dikatakan, evakuasi medis Laut merupakan serangkaian peristiwa pemindahan korban dari satu tempat menuju tempat lain yang terjadi di wilayah laut dan perairan dengan tujuan memperoleh fasilitas serta sumber daya manusia kesehatan yang lebih memadai sesuai kebutuhan korban.
“Evakuasi medis laut meliputi kegiatan evakuasi dengan menggunakan sarana angkut kapal laut, perahu motor cepat atau alat transportasi laut lain yang memadai,” tulis rilis itu.
Kegiatan ini, lanjut rilis itu, dalam rangka meningkatkan kompetensi mahasiswa kebidanan dalam melaksanakan pelayanan kebidanan secara tepat dan cepat di kawasan pesisir dan kepulauan khususnya pertolongan kegawatdaruratan maternal dan neonatal.
Kegiatan ini, merupakan kerjasama STIKes Maluku Husada dan TNI Angkatan Laut dalam hal ini Lantamal IX Ambon.
Para mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini, tampak antusias, ketika diajarkan teknik menolong persalinan pasien diatas perahu, yang dipraktekan bidan-bidan dari Rumkit dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX Ambon.
Para masiswa yang mengikuti pelatihan itu, berkesempatan langsung mempraktekan materi yang diterima di laut dengan dukungann fasilitas memadai berupa dua unit perahu karet Satrol Lantamal IX serta pengawasan ketat instruktur evakuasi medis laut.
Melalui kegiatan ini, Danlanal Ambon, Brigjen Suwandi berharap seluruh mahasiswa dapat benar-benar belajar dan memahami materi yang diberikan instruktur sehingga kelak pengetahuan ini dapat diterapkan dalam menghadapi situasi sebenarnya.
Apalagi, lanjut dia, mahasiswa kebidanan akan ditempatkan Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan yang memerlukan evakuasi medis laut. Brigjen Suwandi berpesan berpesan agar dalam pelaksanaan tetap mengutamakan keselamat baik personel maupun material serta mewujudkan zero accident. (KT)
Komentar