Ternyata Mayat Gadis di Hutan Tulehu Korban “Pembunuhan”

KABARTIMURNEWS.COM.AMBON - Sosok mayat seorang gadis yang ditemukan tergeletak disemak-semak hutan di Desa Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), pada Minggu, 28 July 2024, pagi, kemarin, adalah korban pembunuhan, bahkan  diduga, sebelum dibunuh korban diperkosa oleh pelaku.

Identistas terungkap korban bernama: Sarfa Nahumarury,  kelahiran tahun 1986, warga Tulehu. Saat ditemukan, korban dalam keadaan tidak mengenakan busana bagian bawah. Korban diduga jadi koban pemerkosaan sebelum nyawanya dihabisi.

"Pelaku telah tertangkap. Silahkan tanyakan ke Kasat Reskrim,” ungkap  Kapolresta Ambon, sembari tidak merinci detail, tentang identitas maupun inisial, pelaku pembunuhan yang telah ditangkap itu.

Namun, informasi dari sumber lain yang diperoleh Kabar Timur menyebutkan, pelaku pembunuhan di gadi di Hutena Tulehu, itu berinisial RL.  “Sudah diamankan. Inisial pelaku RL. Saat ini, sementara dilakukan pemeriksaan di Mapolres Ambon,” ungkap sumber itu.

Hingga berita ini diturunkan, informasi detail soal pelaku pembunuhan gadis asal Tulehu, belum diperoleh. Pasalnya, Kasat Reskrim belum merespon konfirmasi wartawan terkait pelaku pembunuhan itu.

Sebagaimana diketahu, korban pertama kali ditemukan, Irsal Tuasalamony, warga dusun Mamokeng, Desa Tulehu, ketika ke hutan mencari buah durian. Ketika melewati TKP, Irsal melihat korban tergeletak tanpa busana bagian bawah di atas semak-semak pinggir jalan dengan posisi tengkurap. Irsal lalu kembali gunakan motor memberitahukan kejadian kepada Kepala Dusun, Rupaitu dan Anggota Polsek Bripka H. Tuharea.

Sementara itu, Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease, IPDA Janet Luhukay, Minggu (28/7) menjelaskan, Korban ditemukan di Hutan Harua, Dusun Rupaitu, Desa Tulehu.

Menurut dia, korban ditemukan telah tergeletak dengan luka parah pada bagian tubuhnya, di atas semak-semak hutan Harua. Korban menggunakan baju warna hitam, tanpa menggunakan busana bagian bawa.

Dijelaskan, dari keterangan Irsal, awalnya sekira pukul 06.00 Wit, saksi tiba di hutan Harua dengan tujuan mencari buah durian. Saat hendak melewati TKP, saksi melihat korban tergeletak tanpa busana bagian bawah di atas semak-semak pinggir jalan dengan posisi tengkurap.

Saat itu saksi takut dan panik. Irsal bergegas kembali menggunakan motornya untuk memberitahukan kejadian tersebut kepada Kepala Dusun Rupaitu dan Anggota Polsek Bripka H. Tuharea.

Saksi lain, Febianty Bit Bit warga Tulehu menjelaskan awalnya Minggu Pukul 01.00 Wit, dia bersama Korban ditambah dua orang teman perempuan duduk bercerita.

Saat mereka duduk bercerita, kata Febianty, korban menerima video Call dengan seorang lelaki yang saksi tidak kenal. Saksi sempat mendengar perkataan bersama laki-laki tersebut.

Saksi menjelaskan sekitar Pukul 01.30 Wit, korban memanggil tiga orang teman laki-lakinya nongkrong tidak jauh dari mereka duduk, untuk mengantar saksi dan dua orang temannya dengan motor ke rumah masing-masing.

Sedangkan dari keterangan Farhan, yang bersama teman-temannya sedang lari pagi di Komplek Kampus Darusalam Tulehu, di gedung Putih ( bagunan Bekas Kampus Darusalam ), menemukan dua handphone dalam keadaan off, satu kunci motor dan sendal adidas sebelah kanan warna hitam kuning serta terdapat bercak darah.

Kemudian saksi mengambil HP dan diserahkan ke Kanit Reskrim Polsek Salahutu.

"Pukul 07.00 Wit Personil Piket mendapat Informasi dari Bripka Hairul Tuharea yang sementara berada di TKP kemudian personil piket langsung menuju ke TKP. Korban kemudian dievakuasi Pukul 09.40 WIT Wit Mobil Ambulance dari Bid Dokes Polda Maluku dan langsung di bawa ke RS. Bhayangkara Ambon," jelas Kasi Humas.

Kendati belum dipastikan penyebab kematian korban namun kasi Humas menambahkan, terdapat tanda-tanda kekerasan.

"Belum dipastikan penyebab kematian korban, namun diduga korban meninggal terdapat tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Rencana akan dilakukan otopsi terhadap jenazah,” ungkapnya. (KT)

Komentar

Loading...