PUPR Bedah Rumah 40 Unit RTLH di Malteng

KABARTIMURNEWS.COM.MASOHI - Pj Bupati Maluku Tengah (Malteng) Rakib Sahubawa berharap pihaknya bisa berkolaborasi dengan Kementerian PUPR terkait rumah layak huni agar lebih banyak dinikmati masyarakat.
Sehubawa menyampaikan, bantuan alokasi 90 unit rumah untuk pembangunan rehab rumah di tahun 2024 itu akan digelontorkan Pemkab Malteng di beberapa Kecamatan.
Dikatakan, itu akan dibangun 90 unit rumah yang dialokasikan melalui anggaran tahun 2024. "Terutama rehab rumah di Kariu, dan beberapa rumah di Kecamatan Salahutu dan Leihitu,” ungkapnya diterima Kabar Timur Selasa (23/1).
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Malteng, saya berharap kedepannya kolaborasi ini lebih ditingkatkan dengan semua pihak, maupun dengan Pemkab Malteng untuk menjawab kebutuhan Rumah Layak Huni (RLH) bagi masyarakat," harap Sahubawa.
Sahubawa didampingi kepala Balai Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Maluku, selanjutnya melakukan pemasangan Peneng di beberapa rumah sebagai tanda selesainya pekerjaan.
Di lain pihak Kepala Balai Perumahan, Provinsi Maluku, Pither Pakabu dalam sambutannya menjelaskan pembangunan tersebut untuk membantu warga miskin agar hidup lebih layak.
Dijelaskan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Maluku melalui Balai Perumahan telah membangun 40 unit RTLH di Kelurahan Hollo KM 12 Kecamatan Amahai.
Pither Pakabu menjelaskan Bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) itu melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tahun Anggaran 2023.
“Kolaborasi antar Lembaga ini telah membantu masyarakat kurang mampu mendapatkan Rumah Layak Huni,” ujarnya pada pembukaan kegiatan pemasangan Peneng di pelataran kantor kelurahan Hollo.
Menurutnya, pemasangan peneng merupakan penanda telah selesainya kegiatan dan telah ditingkatkannya rumah yang sebelumnya tidak layak huni menjadi layak huni.
"Peningkatan kualitas RTLH menjadi Rumah Layak Huni merupakan langkah strategi untuk mencegah stunting dan meningkatkan kualitas hidup penghuninya,"jelas Pither Pakabu.
Pekerjaaan itu berlangsung 2 bulan, dan rampung akhir Desember 2023 lalu. Diakuinya program ini telah membantu masyarakat kurang mampu dalam mendapatkan Rumah Layak Huni (RLH).
Maka, sebagai tanda selesainya pekerjaan pembangunan, Pither menambahkan, pemasangan Peneng dilakukan hanya simbolis. Sekaligus tanda selesainya kegiatan pembangunan 100 persen Rumah Layak Huni. (KTA)
Komentar