Akses Jalan Sulit Warga Piliana “Ngadu” ke Pemprov Maluku

Ilustrasi, jalan rusak

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Jalan Piliana Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) butuh perhatian Pemerintah Provinsi Maluku. Harapan itu disampaikannya Raja Piliana, Agustinus Ilelapotoa. Pasalnya jalan yang rusak sejak 2019 itu tak diperbaiki sampai oras ini.

Raja Piliana, Agustinus Ilelapotoa mengeluhkan kondisi jalan yang tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah daerah setempat sejak 2019 lalu. Sementara kondisi jalan yang rusak akibat longsor kerap memakan korban pengendara roda dua maupun empat.

Ia menyesalkan sikap pemerintah daerah, baik Pemprov maupun Pemda Malteng, padahal sudah sering disuarakan namun tak dipedulikan.

Kepada Kabar Timur, diterima melalui pesan whatsapp Kamis (16/11/2023) Raja Piliana Agustinus Ilelapotoa mengaku, jalan mulai dibuka pada 2013. Kemudian rusak pada 2017 dan diirehabilitasi antara tahun 2019-2020.

“Sampe skarang seng pernah diperbaiki lagi, padahal katong sudah usul tapi ternyata seng ada di tahun 2023 ini,” sesalnya.

Pada tahun 2013 jalan mulai dibongkar dan diaspal. Namun 1 bulan kemudian rusak. Selanjutnya di tahun 2019-2020 direhab lagi namun tenggat waktunya singkat. Ujung-ujung setelah 1 bulan, rusak lagi.

“Dulu katong su bilang orang yang karja (kontraktor), musti bikin gorong-gorong supaya jalan seng rusak saat air turun dari gunung. Karena ini tanah lombo. Tapi sama saja, hasilnya satu bulan, jalan rusak ulang,” ungkap Agustinus

Diketahui, Piliana adalah akses naik ke puncak Binaiya, dan itu bukan hanya dilalui oleh masyarakat lokal. Tapi juga akses para pendaki dari berbagai wilayah di Indonesia dan luar negeri.

Agus mengungkapkan di tahun 2022 ada dana untuk rehabilitasi jalan ke Piliana. Namun setelah ditanyakan langsung ke dinas terkait, jawabannya bikin miris. Tidak ada dana.

“Katong disini hanya kewalahan dengan akses jalan nyong," ungkapnya.

Tahun 2022, akui Agustinus, di Piliana ada proyek rehabilitasi jalan. Tapi kegiatan tidak jalan. "Beta tanya di Pemda Malteng katanya seng ada dana,” ungkapnya miris.

Padahal masyarakat Piliana Kecamatan Tehoru sudah berharap, tapi ternyata tak ada realisasi. Gunung Binaiya, akuinya kerap membahayakan mereka yang hendak melintas ke arah dan pulang dari Piliana. (KTA)

Komentar

Loading...