Kejati Maluku Desak BPJN Maluku Buktikan Kualitas Hotmix Trans Seram
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Nah, akhirnya Kejati Maluku mulai tegas mendesak pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku Direktorat Jenderal Bina Marga, yang berada di jalan Ir. Putuhena, Desa Rumah Tiga Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon itu agar segera lakukan uji lab, terkait kualitas aspal Trans Seram. Pengujian untuk memastikan apakah aspal yang digunakan sesuai spesifikasi ataukah bagaimana.
Jika tidak sesuai spesifikasi standar nasional tentu saja hal ini akan menjadi temuan bagi Kejati Maluku. "Jadi terkait kualitas hotmix nya itu kita masih koordinasi dengan pihak Balai Jalan, untuk lakukan uji lab," akui Kasipenkum Kejati Maluku Wahyudi Kareba kepada Kabar Timur, Senin, tadi malam.
Menurut Wahyudi, hal itu untuk memastikan, sampai sejauh mana pihak balai jalan menggunakan aspal hotmix yang sesuai standar kualitas nasional. "Dan sampai saat ini, kita masih menunggu hasilnya, iya hasilnya saja," akui Kasipenkum Wahyudi.
Sebelumnya diberitakan, bukan saja ruas jalan Saleman-Bessi dikerjakan oleh pihak Balai Jalan yang berkantor di wilayah kawasan Wailela, Desa Rumah Tiga Kota Ambon itu, ruas jalan kawasan Gunung SS juga bermasalah. Fakta di lapangan, pekerjaan terkesan asal jadi saja.
"Yang beta baru kirim tuh lokasinya di sekitar rumah makan SS," ungkap sumber jaksa Kejari Malteng kepada Kabar Timur Selasa (7/11/2023) melalui pesan whatsapp.
Sumber menjelaskan, kondisi ruas jalan Saleman-Bessi, masalahnya sama dengan ruas jalan SS. Diperbaiki, namun belum sampai satu bulan rusak lagi.
"Waktunya cuma 1 bulan setelah diperbaiki rusak lagi," ungkapnya.
Dikatakannya, tiap tahun ada proyek pemeliharaan. Tapi Ironisnya tiap tahun kembali diperbaiki, dan itu terjadi sejak tahun 2018 sampai tahun 2023 ini.
"Dugaannya, ini akibat penggunaan material yang sama dengan Saleman-Bessi. Yaitu material gunung yang tidak spesifikasi," ujar sumber.
Menurut sumber, kontraktor berbasis di Sulawesi. Yang kemudian membuka cabang di Papua, lalu digunakan oleh pihak Balai Jalan Provinsi Maluku.
Sebelumnya diberitakan kerusakan terjadi setiap tahun di lokasi yang sama, itu terjadi antara 1-2 bulan. Padahal dana pemeliharaan digelotorkan milyaran rupiah.
Jalan yang rusak parah ini berada di posisi Kilo Meter 17, yaitu ruas jalan Saleman - Besi. "Yang digunakan adalah material karang gunung yang tidak sesuai spesifikasi teknik," ungkap sumber Kabar Timur, Senin (6/11/2023) melalui pesan whatsapp.
"Ini barang su lama terjadi, tapi seng ada yg ekspor (publikasi) akang," sesal sumber.
Sementara material diperoleh dengan harga mura meriah. Yang mana dalam kontrak material untuk klas S/pondasi jalan sekitar 700/kubik.
"Itu mereka beli dengan 50 ribu rupiah per 1 truk, bayangkan bos," ucap sumber. (CR1/KTA)
Komentar