Usai Tenggak Miras Warga Batukoneng Bunuh Diri 

Ilustrasi

AMBON-Warga dusun Batukoneng Desa Poka Kecamatan Teluk Ambon ini ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, kawasan pantai LIPI Ambon, sekitar pukul 09 WIT pagi. Korban berinisial "JL" alias Syamsudin alias Udin diduga gantung diri sejak tengah malam, sementara motif bunuh diri belum diketahui.

Polisi sudah mendatangi TKP dan memasang police line sebelum mengevakuasi jenasah korban ke RS Bhayangkara, Tantui Ambon untuk keperluan visum et repertum. Sementara sang Isteri Mama Ros belum berhasil dikonfirmasi, dia terlihat syok atas kejadian yang menewaskan suaminya, JL.

Menurut warga, korban mabuk miras dua hari dua malam sebelum gantung diri. Isterinya, Ros sudah menasehati supaya berhenti mabuk, karena sering meludah, ada darah.

Masih menurut warga kedua pasutri ini sering terlibat cekcok. Ros sendiri jualan "soami" salah satu panganan khas warga Batukoneng.

Namun malam sebelum suaminya gantung diri, Ros mengungsi ke rumah pamannya Yunus Aponno karena suaminya JL mabuk lagi. Keesokan paginya dia balik ke rumah, JL ternyata sudah gantung diri membuatnya histeris meminta pertolongan tetangga.

"Jadi, seng tau kejadiannya malam atau pagi, yang pasti katong bawa jenasah ke RS Bhayangkara sekitar jam 10 pagi," terang Jalil salah satu warga Batukoneng ketika dikonfirmasi Kabar Timur, Minggu (4/06/23) di rumah salah satu kerabat korban.

Jalil menjelaskan, dirinya beserta warga yang lain yang ikut mengevakuasi, setelah tiba di RS Bhayangkara sempat melihat tim medis di rumah sakit polisi itu memeriksa kondisi jenasah. "Ada memar di leher bekas tali, dan ada luka sayatan di bawah mata kaki kiri kanan, ada darah. Dengan juga ada cairan di bagian kemaluan, keliatan di celana," jelas Jalil.

Dia berasumsi luka sayatan tersebut awalnya untuk bunuh diri karena terdapat urat nadi. Namun karena ingin cepat mati akhirnya korban gantung diri.

Usai pengurusan jenasah tersebut, berdasarkan pantauan, sempat terjadi pertentangan antara keluarga. Yakni keluarga JL dengan keluarga isterinya.

Pasalnya, korban asal Desa Hatu Kecamatan Tehoru, Kabupaten Malteng itu hendak dimakamkan di tempat berbeda oleh masing-masing pihak. Yunus Aponno memilih jenasah dimakamkan di Batukoneng, sedang keluarga korban di Piru.

"Iya barang keluarga mama desak, jenasah kubur di Piru, Desa Lumolu. Itu aja," singkat Meky Maatital kepada Kabar Timur.

Sementara Imam Masjid Batukoneng Yunus Aponno selaku paman mama Ros menghedaki jenasah dimakamkan di TPU Batukoneng. Tapi orangtua kandung JL bersikeras jenasah dimakamkan di Piru, Kabupaten SBB.

Menurut Junus Aponno, JL adalah mualaf seharusnya dimakamkan di TPU Islam, Batukoneng. "Tapi kalau dia mama paksa harus kubur di Piru, ya sudah ikut kamong mau sudah, terserah," kesal Aponno, ayah mertua JL.

Sesuai keterangan salah satu rekan kerja korban, JL diketahui adalah karyawan Toko Trisamudera yang memiliki gudang sembako di Desa Rumahtiga Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon. (KTA)

Komentar

Loading...