Ini Alasan Walikota Birokrasi Pemkot Belum Bergerak
KABARTIMURNEWS.COM. AMBON - Job Fit atau uji kesesuaian untuk rotasi jabatan di birokrasi Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, yang telah dilakukan akhir 2022, belum jalan. Padahal hasilnya sudah diserahkan Panitia Seleksi (Pansel) kepada Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, Desember lalu.
Ini rotasi jabatan yang pertama kalinya dalam masa pemerintahan Bodewin Wattimena, pasca dilantik Gubernur Maluku, Murad Ismail, sebagai Penjabat Walikota Ambon, 24 mei 2022 lalu.
Job Fit yang diikuti 27 pejabat eselon II telah memiliki hasil yang saat ini dikantongi, namun hingga memasuki pekan ke tiga Januari 2023, belum ada keputusan yang diambil Bodewin.
Bodewin Wattimena mengungkapkan, belum adanya keputusan akhir yang ia ambil bukan tanpa alasan jelas.
“Belum ada keputusan yang saya ambil sampai terkait rotasi jabatan pejabat eselon II, karena masih ada sorong kiri-sorong kanan buat rotasi untuk eselon tiga dan empat,”ungkap Bodewin.
Dikatakan, hasil Job Fit telah sudah diterima dari Ketua Pansel, Sekertaris Kota (Sekkot) Ambon Agus Ririmasse, sejak akhir Desember 2022, tapi dirinya belum dapat memutuskan sehingga proses pelantikan pejabat eselon dua, demi kepentingan rotasi jabatan belum dapat dilakukan.
“Terkait kapan pelantikan, saya ini orangnya kerja dengan hati. Makanya semua hal saya pertimbangkan baik-baik. Saya tidak gampang memutuskan sesuatu. Kalau orang lain mungkin gampang memutuskan, tapi saya setengah mati soal memutuskan, karena saya selalu bekerja dengan hati,”ungkapnya.
Menurutnya, salah satu indikator yang membuat dirinya sulit mengambil keputusan yaitu, dengan melihat seluruh capaian prestasi Pemerintah Kota Ambon selama ini. “Saya berpikir begini, coba kita lihat saja saat ini Pemerintah Kota Ambon sedang ada dengan prestasi. Masak samua bagus lalu saya harus kesampingkan staf punya kinerja,”beber Bodewin.
Bodewin mengaku, semua prestasi yang dimiliki Pemkot Ambon selama masa pemerintahannya sebagai Penjabat Walikota, sejatinya bukan hasil kerja sendiri. Indikator itulah penyebab Bodewin masih sulit mengambil keputusan melakukan rotasi jabatan.
“Semua prestasi yang diraih saat saya menjabat, bukan karena kinerja saya sendiri, tapi karena kinerja Sekkot, kemudian kontribusi dari pimpinan OPD, makanya kita bisa jadi bagus dan dapat prestasi. Jadi kita mengucapkan ini gampang saja, tapi mempertimbangkan ini berat sekali,”terangnya.
Bodewin menambahkan, dirinya bukan tipe orang yang gampang putuskan sesuatu tanpa melewati tahap pertimbangan yang baik dan bijak. Semua keputusan tetap akan dia ambil cepat atau lambat setelah proses pertimbangan matang dilakukan.
“Karena saya merasa semua prestasi yang diraih hari ini, merupakan kontribusi semua OPD juga. Kalau bagus masa saya mau ganti. Pokoknya sabar saja, pada waktunya saya pasti mengambil keputusan. Tapi untuk saat ini saya sementara berdamai dengan hati dulu, baru bisa ambil keputusan,”tutupnya.(KTE)
Komentar