Poltekkes Maluku Wisudakan 648 Sarjana

AMBON - Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Provinsi Maluku, menggelar sidang senat terbuka dalam rangka wisuda dan angkat sumpah lulusan program Diploma III (D3) kesehatan Tahun akademik 2021/2022.

Wisuda yang di Gelar di Gedung Aula, Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon itu, Poltekkes Kemenkes Maluku diketahui telah wisudakan 517 sarjana.

"Jumlah peserta wisuda secara keseluruhan adalah 648. Untuk yang di Ambon hari  517, kemudian Prodi Keperawatan Masohi Tanggal  62, dan Tual sebanyak 69,"kata Direktur Poltekkes Kemenkes Maluku, Hairudin Rasako, Selasa (22/11).

Dikatakannya, wisuda kali ini sedikit istimewa. Pasalnya 648 sarjana dari lima prodi yang diwisudakan, memiliki pencapaian tingkat kelulusan diatas rata-rata, atau presentasinya mencapai 97 persen.

"Nah untuk uji kompetensi itu 95 persen. Alhamdulillah tahun ini juga sangat istimewa khususnya bagi jurusan Sagitasi, Gizi, dan Laboratorium Medic, Itu karena ada program pendidikan afirmasi pendidikan tenaga kesehatan,"jelasnya.

Progam tersebut, lanjut dia, dimana telah dilakukan rekrutmen bagi putra daerah untuk ditugaskan sesuai alokasi wilayah, pada daerah terpencil dan Kepulauan, serta memiliki masalah kesehatan.

"Sehingga mereka-mereka yang sekarang kita wisudakan dan mereka lulus uji kompetensi, serta sudah melaksanakan sumpah profesi itu, siap dikerjakan di Kabupaten/kota,"paparnya.

"Mereka yang kita maksud adalah, para sarjana yang pada saat itu di rekrut menjadi mahasiswa yang mendapat beasiswa Kemenkes. Setelah selesai mereka akan kembali ke wilayah masing-masing,"sambungnya.

Untuk tahun 2022, Poltekkes Kemenkes Maluku mendapat enam Kabupaten/kota di daerah perbatasan dan Kepualauan. "Dan ini semua dinamakan penugasan khusus,"ujarnya.

" Nah mereka semua sudah selesai uji kompetensi,  tinggal nanti bulan Desember itu ada pelatihan terkait dengan kesiapan mereka kerja di daerah masing-masing,"sambungnya.

Ditambahkannya, para sarjana baru yang masuk dalam program tersebut, akan ditempatkan di daerah perbatasan, kepualauan, serta daerah bermasalah kesehatan dan dianggarkan langsung dari Kemenkes.

"Dan Desember 2022 nanti, mereka ada dapatkan asesmen untuk psikologis, agar masuk ke ranah siap dipakai. Kemudian awal Desember juga mereka sudah ikut pelatihan dan bisa bekerja di wilayah masing-masing sesuai alokasi,"tandasnya. (KTE)

Komentar

Loading...