Diduga Selingkuhi Janda, Raja Lilibooi Didemo Mundur

AMBON-Kasus dugaan selingkuh oknum Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) Llilibooi berinisial OK kini viral dan tersebar dari WA ke WA warga. Pada foto itu, terlihat alat vital laki-laki berada di mulut seorang perempuan. Tapi OK dikonfirmasi ulang-ulang selama dua hari terkait aksi "karaokean"-nya tidak mengangkat telepon selulernya sekalipun.
Konon perempuan yang tampak di foto tersebut seorang janda kampung di sektor IV dusun Nahang Negeri Lilibooi. "Nahang Itu tempat tinggal si janda kampung," ujar Sem Hetharion, salah satu Saniri Negeri Lilibooi kepada Kabar Timur Senin (19/9) lalu.
Akibat kasus dugaan cabul tersebut, OK didemo warga sendiri. Demo menuntut dirinya mundur dari jabatan Raja Negeri Lilibooi Kecamatan Leihitu Barat Kabupaten Maluku Tengah, yang digelar (13/9) di kantor KPN Lilibooi.
Para pendemo yang dipimpin Chay Talahatu dan Korlap Rony Peta itu, menyatakan OK tak pantas memimpin pemerintahan Negeri Lilibooi. Menyikapi tuntutan pendemo di halaman depan kantor KPN, OK mengakui kasus cabul yang ia dilakukan.
Pengakuan tersebut ia sampaikan di hadapan perwakilan pendemo di ruang kerjanya, kantor KPN Lilibooi. "Tapi raja bilang itu masalah privasi, bukan urusan masyarakat, jadi kenapa harus demo?," ujar Hetharion mengutip kata-kata Raja Lilibooi itu usai aksi demo yang dikawal ketat Babinsa, Bhabinkabtimas dan petugas Polsek Leihitu Barat itu.
OK juga menambahkan, yang bisa melaporkan dirinya ke polisi hanya isterinya, dan perempuan yang dia selingkuhi, bukan masyarakat Lilibooi. "KPN bilang yang bisa lapor hanya dia punya bini dan perempuan dia selingkuh itu. Itu berarti KPN mendua hati to," ujar Sem Hetharion.
Sementara itu kepala soa di Negeri Lilibooi, Johanes Titalessy, mengaku isteri Raja Negeri Lilibooi adalah saudari perempuannya. Walau secara keluarga pihaknya merasa dirugikan, hal itu tidak terlalu mengganggu.
Yang patut disesalkan, oleh pihaknya, kata Titalessy, karena OK telah melanggar sumpah dan janji saat dilantik oleh Bupati Malteng Tuasikal Abua, pada tahun 2018 lalu. "Kalau langgar sumpah dan janji di hadapan Bupati, Tuhan dan masyarakat maka konsekuensinya, harus mundur khan?" ujar Titalessy.
Menurutnya, kasus dugaan cabul oleh OK dengan perempuan lain yang bukan isteri sah itu melanggar kesusilaan. Apalagi hal itu diduga dilakukan oleh seorang pejabat pemerintah dalam hal ini Raja Negeri Lilibooi.
"Jadi, dia mau klarifikasi apa? Dia sudah akui kok, hanya dia bilang itu privasi. Tapi masalahnya, dia ini Raja loh yang harusnya kasih contoh terbaik untuk masyarakatnya, khan begitu," sergah Titalessy dengan nada kesal.(KTA)
Komentar