Presiden: Perlunya Desain Pertahanan Negara di Maluku

Perlunya Desain Pertahanan Negara di Maluku
Perlunya Desain Pertahanan Negara di Maluku

AMBON - Setelah melihat Maluku, seperti: Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya, Kabupaten Kepulauan Aru, Kota Tual, dan Saumlaki (KKT), perlunya sebuah desain pertahanan dan keamanan negara.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, telah berada di Provinsi Maluku, sejak Rabu 14 September 2022. Kedatangan RI 1 di tanah "Raja-Raja ini, dimulai dari Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual.

Di Maluku Tenggara-Kota Tual, Presiden melakukan beberapa agenda, diantaranya meresmikan Jembatan Gantung  Waer Fair, dan meninjau langsung UPI PT SIS dan Budidaya Rumput Laut di Kota Tual.

Setelah menginap semalam, Presiden langsung melanjutkan perjalanan dari Bandara Karel Sadsuitubun Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara dengan menggunakan pesawat ATR 72-600 sekitar pukul 08.15 WIT, menuju Kabupaten Kepulauan Aru, Kamis (15/9), kemarin.

Di Aru, Presiden, langsung meninjau penyerahan bantuan sosial di Kantor Pos Dobo. Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana Joko Widodo meninjau kegiatan tersebut, yakni: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Kemudian Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Gubernur Maluku Murad Ismail dan Bupati Kepulauan Aru Johan Gonga.

Presiden dalam sambutannya menyampaikan, pemerintah telah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM), kepada para penerima manfaat di 461 kabupaten/kota di Tanah Air.

"Sampai hari ini pemerintah telah membagikan 8.179.000 (orang) dan sudah naik pada angka 461 kabupaten dan kota. Kalau kemarin 431 sekarang 461, lompatannya cepat sekali,"ujar Presiden.

Kepala Negara berharap, kecepatan pembagian BLT BBM akan berdampak baik pada daya beli masyarakat sehingga perekonomian nasional tetap terjaga. "Kita harapkan dengan kecepatan pembagian BLT BBM ini, daya beli rakyat, konsumsi rakyat tidak turun,"harapnya.

Selain BLT BBM, Presiden Republik Indonesia dua periode juga menyerahkan bantuan lain berupa sembako dan BLT kepada peserta Program Keluarga Harapan (PKH), di Kabupaten Kepulauan Aru.

Di hari yang sama (Kamis 15/9), Joko Widodo didampingi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, Menteri KKP, Menteri PUPR serta rombongan Presiden lainnya, melanjutkan perjalanan dari Kabupaten Kepulauan Aru, menuju Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).

Saat berada di daerah Tiakur Kabupaten MBD, Presiden mengatakan, Kabupaten Maluku Barat Daya, termasuk kabupaten terluar sebelah timur, paling timur selatan. Olehnya, itu penting ada desain pertahanan dan keamanan negara pada titik-titik terluar NKRI.

"Setelah kita melihat Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya, Kabupaten Kepulauan Aru, Kota Tual, dan Saumlaki (KKT), kita melihat perlunya sebuah desain untuk pertahanan dan keamanan negara, di titik mana kira-kira yang paling tepat,"jelasnya.

Menurut Presiden, hal itu sangat penting, karena memang potensi yang ada pada kawasan yang ia sebut perlu dilihat secara detail.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengajak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melihat salah satu titik terluar NKRI, yakni Pulau Leti yang berbatasan dengan Timor Leste. Pulau Leti terlihat dari seberang Pantai Tiakur, tempat Presiden dan rombongan menyampaikan keterangan pers.

“Hari ini (kemarin) saya dengan Pak Menhan, Pak Menteri KKP, dan Menteri PU melihat titik-titik yang tadi saya sebutkan dalam rangka sekali lagi pertahanan dan keamanan negara,”imbuhnya.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan 2,5 tahun lalu Presiden Joko Widodo telah memerintahkan pihaknya, untuk membuat suatu desain besar pertahanan negara.

"Termasuk bagaimana pengamanan jalur-jalur laut kepulauan di Indonesia, yang menjadi jalur bagi 60 persen perdagangan laut dunia,"paparnya.

“Kekayaan kita besar di wilayah ini. Sangat-sangat besar. Tidak hanya kekayaan ikan, tetapi juga kekayaan mineral di bawah laut, gas dan minyak bumi di bawah laut,”tambah Menhan Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo menyebutkan, masa depan kekayaan Indonesia sebagian besar akan ada di Indonesia timur. Untuk itu, ia menegaskan,  pulau-pulau terluar di kawasan tersebut harus dirancang untuk menjadi bagian dari pertahanan negara.

Menhan Prabowo menyebutkan, masa depan kekayaan Indonesia sebagian besar akan ada di Indonesia timur. Olehnya itu pulau-pulau terluar di kawasan tersebut, harus dirancang untuk menjadi bagian dari pertahanan negara.

“Pulau-pulau terluar di kawasan ini memang harus sudah kita rancang untuk menjadi bagian dari pertahanan kita. Tentunya ini akan kita lakukan dengan teliti dan mengikutsertakan semua lembaga terkait,”tutupnya.

Turut mendampingi Presiden dalam kesempatan tersebut yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Untuk diketahui, saat Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan rombongan tiba di Bandar Udara Jos Orno Imsula, Werwaru, Kecamatan Moa Lakor, Kabupaten MBD, Presiden langsung meninjau lokasi Pasar Tiakur.

Di Pasar Tiakur, Presiden  meninjau lokasi pasar serta berjumpa dengan pedagang dan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM), Bantuan Sosial Sembako dan Bantuan Tunai Langsung (BTL).

Setelah itu ke kantor pos.Kemudian Presiden lanjut meninjau lokasi Kerbau, di Desa Werwaru, kecamatan Moa . Sehabis dari situ  Presiden dan Ibu negara berserta rombongan dijadwalkan akan terbang ke Ambon dan kembali ke Jakarta.(SETPRES/KTE)

Komentar

Loading...