Banjir & Longsor Kepung Pulau Seram

KABARTIMURNEWS.COM,MASOHI, - Kota Masohi direndam banjir. Jembatan ambruk, tanah longsor dan warga mengungsi.
Pulau Seram, sebagian besar diguyur hujan dengan intensitas tinggi, sejak, Sabtu, hingga Minggu, kemarin. Banjir dan tanah longsor tak bisa dibendung.
Sejumlah wilayah, diterjang banjir dan tanah longsong. Rumah-rumah warga direndam banjir. Di Ibukota Maluku Tengah (Malteng), Kota Masohi, tak luput dari banjir. Hampir seluruh Kota Masohi, terendam air.
Akses transportasi dari Kota Masohi menuju Kecamatan Tehoru dan Telutih lumpuh. Sebuah jembatan di dusun Aira, Negeri Soahuku, Kecamatan Amahai, Minggu (17/7), ambruk.
Hujan deras dengan intensitas tinggi aliran sungai di dusun itu yang begitu kuat menghantam badan jembatan, berakibat infrastruktur tersebut putus. Warga mengungkapkan akses transportasi putus mulai pukul 09.00 WIT pagi. “Sekitar jam sembilan tadi (kemarin),” kata warga tersebut Minggu (17/7).
Dari pantauan hingga kemarin siang akses jalan lintas selatan Pulau Seram itu masih lumpuh. Puluhan kendaraan, roda dua maupun roda empat harus menunggu jembatan darurat dibuat warga.
Pembangunan jembatan diiinisiasi anggota TNI/Polri yang membantu warga membuat jembatan dari batang pohon kelapa. Akses jalan itu diketahui menghubungkan Kota Masohi dengan sejumlah desa di Kecamatan Amahai hingga ke Kecamatan Tehoru.
Sementara itu jalur lintas Seram lainnya yang menghubungkan tiga kabupaten yakni Seram Bagian Barat, Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur juga putus. Yakni jembatan Wai Mala di Kecamatan Teluk Elpaputih masih di Kabupaten Maluku Tengah.
Jalan yang menghubungkan tiga kabupaten di Pulau Seram itu mengalami patahan atau abrasi. Kapolres Maluku Tengah, AKBP Dax Emmanuelle Samson Manuputty membenarkan jembatan penghubung tiga kabupaten itu putus.
Dax menjelaskan, dari informasi warga bahwa kejadian itu terjadi pada Sabtu (16/7) sekitar pukul 20.30 WIT. “Saat ini beberapa personel saya sudah stand by di lokasi dan mengimbau masyarakat yang melintas di jalan tersebut,” akuinya Minggu (17/7).
Lanjutnya kejadian ini juga sudah di konfirmasi dengan balai jalan untuk perbaikan nantinya. “Sementara waktu kita dibantu warga dibuatkan akses jalan untuk pejalan kaki agar bisa melewati lokasi,” tandasnya.
Sementara bencana longsor juga terjadi Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), tepatnya Desa Huku Kecamatan Inamosol. Puluhan warga di desa itu, terpaksa mengungsi. Mereka yang mengungsi adalah warga yang terdampak tanah longsor.
“Puluhan KK, sudah mengungsi. Rumah mereka rusak akibat longsor yang terjadi,” ungkap salah satu warga yang menghubungi Redaksi Kabar Timur, tadi malam. Warga saat ini, lanjut dia, mengungsi di Ruang Balai Desa, setempat.
Selain itu, bencana lainnya berupa gelombang besar juga terjadi dan “menyerang” dipesisir pantai salah satu desa, di Kecamatan Tutuktolu. Akibatnya, sembilan rumah warga di desa itu, rusak parah. Kerusakan sembilan rumah warga ini juga dibenarkan Bupati Seram Bagian Timur, Abdul Mukti Keliobas, yang dikonfirmasi Kabar Timur, Minggu, kemarin.
“Iya benar ada sembilan rumah warga yang terdampak, bencana gelombang di Tutuktolu. Saya sudah diberitahu OPD terkait. Dan, penanganan darurat bagi warga yang terdampak, akan segera dilakukan pihaknya,” kata Mukti Keliobas, pada pesan pendeknya yang dikonfirmasi. (KTA/KT)
Komentar