Korban Kapal Tenggelam di Laut Banda Berhasil Dievakuasi

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Kapal bermuatan kayu gaharu KM Rizky Mulia tenggelam di perairan Lucipara laut Banda, delapan awak kapal berhasil dievakuasi. Kapal diketahui mengangkut 2300 karung gaharu dari Kabupaten Asmat Provinsi Papua.
Namus naas kapal dihantam gelombang tinggi di Perairan Laut Banda sebelum kapal patah kemudi dan terombang-ambing empat hari sebelum tenggelam di Perairan Pulau Mai Kabupaten Maluku Tengah.
Delapan awak kapal masing-masing nahkoda La Deni, Mahudi (KKM), Askari, Yuskar, Usman, Sulaiman, Ode Yasmin, dan Yursi, selaku ABK. Namun tim SAR berhasil mengevakuasi para korban ke Ambon untuk perawatan medis.
“Seluruh awak kapal pengangkut kayu gaharu itu dibawa dengan KN SAR Abimanyu oleh tim SAR gabungan dari Pulau Mai, Kepulauan Lucipara (Malteng),” ungkap Kepala Basarnas Ambon Mustari Jumat (2/7),malam.
KN SAR Abimanyu, kata Mustari, dengan 23 personel gabungan bertolak dari Pelabuhan LIPI Ambon tersebut menempuh jarak 118 mil laut ke Lucipara sebelum mengevakuasi korban. Para korban dijemput di mercusuar pulau Mai sedang lokasi tenggelamnya KM Rizky Mulia pada koordinat 5°21’38.36″ S – 127°30’27.12″ E, atau 118 mil laut dari kantor SAR Ambon.
Pukul 18.30 WIT, KN SAR Abimanyu sandar di Dermaga LIPI Ambon sebelum para korban diserahkan kepada pihak perusahaan untuk dirawat di rumah sakit terdekat.
Dari keterangan nahkoda La Deni KM Rizky Mulia berangkat dari Asmat tanggal 28 April 2022 menuju Kabupaten Probolinggo (Jatim). Namun perairan laut Banda, kapal bermuatan 2300 karung gaharu itu mengalami kerusakan mesin utama, namun berhasil diperbaiki dan kembali berlayar.
Tanggal 31 Mei, KM Rizky Mulia dikawal kapal TNI AL menuju Ambon untuk pemeriksaan dokumen pelayaran. Selesai pemeriksaan, tanggal 18 Juni 2022 kapal berlayar menuju Probolinggo dengan muatan Gaharu jenis Kemandangan 2.300 karung.
Tapi naas pada Minggu (19/6) kapal dihantam gelombang tinggi di Perairan Laut Banda menyebabkan kapal patah kemudi dan terombang-ambing empat hari sebelum akhirnya tenggelam di Perairan Pulau Mai Kabupaten Maluku Tengah.
Beruntung delapan korban berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan Baubau Sulawesi Tenggara yang kemudian dievakuasi ke Pulau Mai untuk diserahkan ke petugas penjaga mercusuar distrik Navigasi Ambon.
Waktu Idul Adha yang ditetapkan Kementerian Agama (Kemenag) berbeda dengan di Arab Saudi. Kemenag menetapkan Idul Adha jatuh pada Ahad (10/7) karena awal Dzulhijjah jatuh pada Jumat (1/7), sementara Arab Saudi menetapkan Idul Adha pada Sabtu (9/7). (KTA)
Komentar