Empat Hari Dicari Warga Buano Ditemukan Tewas

Ilustrasi

KABARTIMURNEWS.COM,NAMROLE, - Setelah terjatuh dan terseret arus sungai Waetina, warga Buano akhirnya ditemukan tak bernyawa setelah empat hari pencarian.

Adalah Tasrik Hitimala (34). Empat hari dicari, setelah terjatuh dalam sungai Waetina, Dusun Kawalale, Desa Namrinat, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Minggu (26/6), kemarin ditemukan meninggal.

Korban ditemukan Tim SAR BPBD dan warga setempat.  Jasad korban langsung diievakuasi ke RSUD dr Salim Alkatiri, di Kota Namrole. “Warga Buano yang terjatuh di sungai ditemukan dan sudah tak bernyawa lagi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Bursel Awat Mahulauw dikonfirmasi wartawan Minggu (26/6).

Menurut dia, pencarian korban dilakukan pihaknya sejak dinyatakan hilang Kamis (23/6), pekan kemarin, dan baru ditemukan Minggu. Dia (korban) ditemukan ditepi sungai, dalam posisi tak bernyawa lagi.

Setelah ditemukan dan dievakuasi, pihaknya langsung menghubungi keluarga korban di Buano, dalam rangkah penanganan jasad korban. “Setelah kita koordinasi, pihak keluarga meminta korban dimakamkan di Namrole,” ungkapnya.

Mahulauw menuturkan, sejak dinyatakan hilang tim SAR sebanyak enam  orang, BPBD  tujuh orang dibantu warga sebanyak 30 orang dari desa Namrinat, Lektama, Fatmite serta Desa Waefusi turut serta melakukan pencarian terhadap korban hingga ditemukan meninggal.

Terkait cuaca ekstrim yang saat ini terjadi, Mahulauw meminta warga selalu waspada, karena bencana seperti: banjir tanah longsor dan ombak besar bisa terjadi kapan saja. “Saya imbau warga yang berdiam di bantaran sungai, lereng gunung tepian pantai untuk selalu tingkatkan kewaspadaan,” imbaunya.

Selain itu kepada warga yang hendak melakukan perjalanan dengan transportasi laut untuk melihat kondisi cuaca yang ada. “Warga yang hendak melakukan aktvitas menggunakan transpotasi laut harus memperhatikan kondisi cuaca. Ini semua berkaitan dengan keselamatan warga itu sendiri,”pungkas Mahulauw

Sekedar diketahui nasib sial menimpa Tasrik Hitimala. Pria (34) asal desa Buano, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) ini hilang terbawa arus sungai Wae Tina Desa Namrinat, Kecamatan Namrole Kabupaten Buru Selatan, Kamis (23/6).

Korban saat itu bersama empat rekannya masing-masing Jais Nurlete (29), Akrim Ninilouw (22) Jaman Tuhuteru (23) dan Alfi Tuhahitu, sekira pukul 12:00 WIT hendak menyebrangi sungai untuk mengambil mesin sensor.

Informasi yang diterima dari Polsek Namrole lewat Jais Nurlete, korban menuju sungai Wae Tina untuk mengambil mesin sensor yang ada disebrang sungai. Sebelum menyebrang ke sungai korban menyampaikan kepada teman-temanya. “Beta bisa lihat beta punya Tete di kampong ka seng. Namun Nurlete tidak menghiraukan apa yang disampaikan korban,” cerita Jais.

Beberepa menit  berlalu, Nurlete bersama korban dan tiga rekan lainnya menuju ke sungai Wae Tina. Tiba di sungai Nurlete bersama tiga rekannya berenang di sungai yang lebarnya kurang lebih 20 meter.

Setelah itu, korban juga ikut berenang menyeberang di sungai itu. Hanya saja, saat tiba di pertengahan sungai, korban lemas dan tak kuat berenang sehingga terbawa arus sungai. Melihat korban terseret arus, Nurlette bersama rekannya berusaha mengejar lewat pinggiran sungai. Hanya saja korban tidak ditemukan.

Kabar hilangnya korban langsung dilaporkan ke Polsek Namrole. Wakil Bupati Kabupaten Buru Selatan Gerson Eliser Sesily yang mengetahui ada warga yang hanyut di sungai Wae Tina juga turun menuju ke lokasi. Seslisly didamping Kepala BPBD Bursel.

(KTL)

Komentar

Loading...