JR Monoton, MI Punya Poin Plus, FCT “Mengancam”

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Peta dukungan secara politik di Maluku hanya berputar pada dua kutub, PDIP dan Partai Golkar.

Dua figur calon Gubernur Maluku 2024 sudah bisa dipastikan siap bertarung lawan incumbent Murad Ismail “MI.” Kedua penantang itu:  Jefry A Rahawari “JR” dan  Febry Calvin Tetelepta “FCT”  telah dapat dipastikan  Pilkada gubernur di Maluku bakal berjalan dengan tiga pasangan calon dan bukan head to head.

Amelia Tahitu, Pengamat politik dari Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM), mengatakan, semua orang memiliki hak politik untuk menjadi orang nomor satu di Maluku atau gubernur maupun wakil gubernur.

“Bagi saya  siapapun yang maju melawan Incumbent, harus benar-benar memiliki kekuatan pull power. Sebab gubernur ini  atau incumbent sudah miliki power. Sementara penantang, baru mau memulai,”katanya.

Kendati telah memiliki power, kata dia, calon incumbent tak boleh diam. Strategi harus segera disiapkan  untuk menghadapi Pilgub 2024. Pasalnya, para penantang sudah bergerak. “Seperti kita lihat Pak JR, banyak baliho yang  telah tersebar dipelabagai daerah. Secara politik, menandakan JR siap melawan MI di Pilgub nanti,” ujarnya.

Sementara FCT menurutnya, walaupun belum ada simbol-simbol berbau politik yang dipajang seperti baliho dan spanduk, tapi FCT jangan  dianggap enteng oleh dua Jenderal tersebut,  MI dan JR.

“Pak FCT ini anak Maluku gaunnya cukup terasa di pusat kan. Banyak orang kenal di Maluku, ditambah beliau kader GMKI. Jadi walaupun belum punya banyak baliho, tapi untuk elektabilitas, FCT tak bisa dianggap remeh,”ungkapnya.

Dibandingkan FCT  dan JR, FCT lebih banyak dikenal ketimbang JR, padahal FCT belum bergerak menggunakan simbol-simbol seperti spanduk dan baliho politik, tapi tingkat pengenalan sudah cukup tinggi dikalangan masyarakat Maluku.

“Bukan berarti masyarakat tidak kenal JR. Tapi JR memang sudah dikenal setelah gencar sebar spanduk. Berbeda dengan FCT. Makanya kalau dari penilaian saya, FCT jangan dianggap remeh. FCT termasuk figur dapat mengancam kedua figur lainnya.

PELUANG WAKIL

Sementara itu, peluang Sam Latuconsina menjadi salah satu kandidat calon wakil gubernur Maluku dari Partai Golkar berpasangan dengan JR, tak bisa dianggap remeh, kata Pengamat politik FISIP Unpatti Ambon Said Lestaluhu, kepada Kabar Timur, Rabu, kemarin.

Dia menilai rivalitas kandidat Gubernur JR cukup kuat. Jika benar Sam Latuconsina berduet bersama JR dan Golkar di belakang keduanya, sebut dia. Menurutnya, peta dukungan secara politik di Maluku hanya berputar pada dua kutub, PDIP dan Partai Golkar.

Karena itu Ketum DPP Partai Golkar Airlangga Hartanto menggandeng Sam sebagai ketua tim pemenangan di Maluku patut diperhitungkan terkait suksesi Pilpres dan Pileg tahun 2024. “Kalau kemudian Sam jadi ketua pemenangan Airlangga itu karena beliau punya pengalaman Pemilukada di Maluku, untuk Gubernur Murad waktu itu,” jelasnya.

Menurutnya keberhasilan Sam di momen Pilpres dan Pileg nanti, punya konotasi politik dengan Pemilukada Maluku yang akan dihelat September 2024 itu. Jika berhasil di dua momen politik itu untuk kepentingan Golkar maka Sam berpeluang mendampingi JR di Pilgub Maluku.

Menurutnya, Pilpres dan Pileg di Maluku jadi test case atau ajang ujicoba bagi pihak-pihak yang bertarung. “Artinya siapa yang jadi kepala daerah sangat tergantung pada Pilpres dan Pileg itu,” tandas Said Lestaluhu.

Tentu saja, pertarungan klasik dua parpol dipastikan akan terulang, yakni Golkar vs PDIP di Pemiukada Maluku tahun 2024. Yang mana di pihak Golkar, Sam maupun JR harus mendapatkan restu Ketua DPD I Partai Golkar Maluku Ramly Umasugi terlebih dulu, meski DPP Golkar menghendaki Sam mendampingi Jeffry.

Di lain pihak, gubernur incumben Murad Ismail dinilai masih kuat. Sebagai kader PDIP dan Gubernur Maluku, Murad dipastikan mempunyai kekuatan yang cukup massif di level birokrasi Pemda Maluku. “Sehingga pak Murad relatif mudah memobilisasi dukungan, baik logistik dan lainnya,” tandas Lestaluhu. (KTA)

Komentar

Loading...