Rekonsiliasi Kariuw-Ori Buntu

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Pasca Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Maluku bersama pihak terkait beberapa waktu lalu, hingga saat ini proses rekonsiliasi perdamaian antar warga Kariu dan Ory tidak jalan alias buntu. Kendati begitu, Polda Maluku terus berupaya agar tetap rekonsiliasi tetap jalan.
Kapolda Maluku Irjen Pol. Lotharia Latif mengatakan itu, dalam rilis yang diterima Kabar Timur, Rabu, kemarin. Dikatakan, kebuntuan itu terjadi, karena kedua belah pihak yang berkonflik ,yakni: Ori dan Kariuw masih pertahankan ego dan argumen masing-masing.
Lotharia mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang mendorong DPRD Maluku dan Pemkab Maluku Tengah segera mewujudkan rekonsiliasi damai tersebut, sehingga, kegiatan rekonstruksi dan rehabilitasi bisa segera dilaksanakan. Karena hal ini penting agar masyarakat Kariu dapat kembali ke kampung halamannya.
"Kami akan terus mengedepankan rekonsiliasi damai tapi bila tetap tidak bisa, maka hukum positif dan penyelesaian di pengadilan adalah langkah terakhir agar ada kepastian hukum bagi seluruh masyarakat," terangnya.
Latif menuturkan, yang paling penting untuk diselesaikan adalah kondisi kebutuhan masyarakat Kariuw yang masih berada di pengungsian. "Saat ini yang harus kita pikirkan adalah bagaimana saudara-saudara kita dari Kariuw yang masih tinggal di Aboru. Kita pikirkan tentang sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan kesinambungan lapangan pekerjaan untuk mereka," kata Kapolda.
Mantan Kapolda NTT ini mengaku, dirinya masih membangun koordinasi dengan Pangdam XVI/Pattimura dan Gubernur Maluku, untuk terus mendorong tercukupinya hajat hidup mendasar masyarakat di sana.
Sedangkan masalah hukum, Kapolda meminta masyarakat untuk kooperatif. "Untuk proses penegakan hukum tetap dilaksanakan dan kami berharap masyarakat bisa kooperatif, bisa melengkapi alat bukti dalam proses penegakan hukum," pintanya.
Dia berharap semua elemen masyarakat, baik tokoh agama, adat dan pemuda untuk duduk bersama dengan kepala dingin serta hati yang tenang, sehingga bisa menemukan solusi yang terbaik. "Kami menghimbau semua tokoh-tokoh kunci dalam penyelesaian konflik tersebut tetap bisa duduk bersama dengan hati yang bersih dan kepala yang dingin sehingga masalah ini dapat diselesaikan dengan damai dan menuju Maluku yang aman, damai dan sejahtera," harapnya. (MG2)
Komentar