Identitas Mayat di Gorong-Gorong Kota Masohi  Belum Terungkap

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Identitas mayat perempuan yang ditemukan di gorong-gorong kota Masohi, tepatnya di jalan Abdullah Soulissa, Rabu, 9 Maret 2022, hingga kini belum terungkap.  Polisi masih terus menyelidiki dan memeriksa, dua saksi yang pertama kali menemukan sosok mayat itu.

Upaya melakukan otopsi terhadap mayat tersebut juga masih terkendala, lantaran belum ditemukan pihak keluarga dari korban.

“Otopsi ada prosedurnya. Salah satunya harus mendapat persetujuan pihak keluarga. Sementara sampai saat ini kita (polisi) masih berusaha menemukan keluarga korban,” kata Kasi Humas Polresta Maluku Tengah, Iptu Ridho Masihin ketika dihubungi Kabar Timur,  Kamis, kemarin.

Setelah mendapatkan identitas dari korban atau keluarga korban,  nantinya pengajuan permintaan otopsi datang dari keluarga.

“Harus dari keluarga yang mengajukan permintaan otopsi ke pihak kepolisian baru ditindaklanjuti ke pihak RSU dalam hal ini dokter forensik. Kami masih cari keluarga korban, karena sampai saat ini blm ada laporan orang hilang,” paparnya.

Selain itu, lanjut Ridho, Reserse Kriminal (Reskrim) telah melakukan pemeriksaan terhadap kedua saksi yang pertama kali menemukan mayat, yakni, Ali Yusri Renleew dan Hardi Luanmase.

“Sampai saat ini masih dalam penanganan Reskrim. Saksi sementara masih dua orang, dan mereka sudah diambil keterangannya. Hasilnya belum ada tanda-tanda dugaan lain,” ungkapnya.

Sebelumnya, telah diberitakan Berbaju biru, kaki terikat tali. Motif pembunuhan mayat wanita di gorong-gorong Kota Masohi, belum terungkap.

Warga di jantung Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), sempat dibuat heboh. Sosok mayat wanita dengan kaki bagian kiri terikat seutas tali ditemukan dalam gorong-gorong di

Bundaran, atau tepatnya, di Jalan Abdullah Soulisa, depan Penginapan Samudera, Kelurahan Ampera, Rabu, kemarin.

Motif berikut identitas wanita itu belum diketahui. Jenazah kini sedang dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Masohi untuk Visum et Repertum (VeR). Namun setelah visum belum bisa disimpulkan motiv kematian korban.

Dokter Umum RSUD Masohi Fetrisya Siauta, kepada Kabar Timur, melalui telepon seluler Rabu (9/3) mengatakan, mayat wanita tersebut diperkirakan sudah tujuh (7) hari. “Kalau kita lihat kondisi mayatnya, sudah mengalami pembusukan lanjut. Itu berati kematiannya kira-kira sudah tujuh hari,”kata Dokter Umum itu.

Menyoal usia mayat itu sendiri, Fetrisya mengaku, hingga kini belum bisa dipastikan berapa umurnya. “Hasil visum belum bisa dipastikan usianya. Soalnya dari penampilan luar kan, kulit sudah alami pembusukan lanjut, karena sudah tujuh hari. Kita lihat rambutnya, bahasa awamnya telah tercabut akibat pembusukan, wajahnya juga bengkak karena pembusukan lanjut mayatnya sudah gelap agak hitam. Jadi sulit untuk diidentifikasi,”tambahnya.

Terkait proses lanjut guna mengetahui identias korban, Fetrisya mengaku akan dilanjutkan dengan otopsi. “Tapi belum tahu kapan. Nanti saya kabari,”tandasnya. (KTE/MG2)

Komentar

Loading...