Bantah Kapolsek Haruku Berpihak

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Kapolda Maluku menilai pemberitaan terkait keberpihakan Kapolsek Pulau Haruku saat konflik tapal batas di Negeri Pelauw-Kariu, Kabupaten Maluku Tengah, tendensius dan tidak benar.
Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. M. Rum Ohoirat melalui rilisnya, yang diterima media ini, Selasa (1/2), menyikapi beredarnya foto serta isu terkait Kapolsek Haruku, diduga berpihak kepada kelompok warga Ori, saat melakukan penyerangan ke Kariu, pada 26 Januari 2022 lalu.
"Benar pada saat itu ada Kapolsek, tapi beliau tidak sendiri. Dia bersama anggota di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan berusaha menghalau massa,"kata Juru Bicara Polda Maluku itu.
Rum membenarkan foto Kapolsek yang beredar tersebut. Foto itu diambil saat Kapolsek sedang berada di depan Gereja Eben Haezer untuk menghalau massa. Dikatakann, Polda Maluku sendiri sangat menyesalkan pemberitaan salah satu media yang tidak cover both side, sehingga terkesan fitnah dan sangat menyudutkan.
"Soal foto yang tersebar itu, Kapolsek sementara berada di depan Gereja Eben Haezer dan menghalau masyarakat. Kapolsek juga meminta bantu masyarakat untuk mengamankan satu buah kendaraan dinas polisi,"jelasnya.
"Kan ada masyarakat yang kasih rusak dan ada yang tidak. Jadi foto itu diambil saat masyarakat menyerahkan kunci motor ke Kapolsek,"tambah Kombes Pol ini.
Menurutnya, foto yang diambil di depan Gereja menandakan, kalau Kapolsek bersama anggota berada di tengah desa Kariu, mencoba menghalau massa. Terbukti, salah satu anggota polisi terkena tembakan di daerah tersebut.
"Kami sangat menyayangkan pemberitaan dari media Spektrum, yang diduga tidak berimbang dan terkesan menyudutkan. Berita yang ditampilkan diduga, tidak menerapkan kerja-kerja jurnalistik, salah satunya keberimbangan atau cover both side," paparnya.
"Sehingga pemberitaan tersebut terkesan fitnah, dan telah melanggar UU Pers maupun kode etik jurnalistik,"ungkap Ohoirat. Ohoirat menjelaskan, saat kejadian, Kapolsek datang bersama sejumlah personil untuk melakukan penebalan pengamanan di sekitar Gereja Eben Haezer, Kariuw.
Semuanya, lanjut Ohoirat, terdiri dari tiga anggota Brimob, dan lima anggota Sabhara Polda Maluku serta sembilan personil Polsek Pulau Haruku. "Kapolsek dan Kanit Intel yang ada di gambar itu, masuk ke Kariu menggunakan sepeda motor, dan anggota Polsek yang lain ikut bersama Danramil dan anggota TNI,"jelasnya.
Melihat kedatangan massa dari arah Ori, semua anggota pengamanan di pos Kariu kemudian turun dari Gereja, bersama-sama melakukan penghadangan. "Kapolsek kemudian melakukan negosiasi, ke pihak massa untuk tidak melakukan pembakaran atau pengrusakan di sekitar Gereja,"terangnya.
Selang beberapa menit kemudian, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari anggota pengamanan, bahwa salah satu anggota atas nama Briptu Faisal terkena tembakan. "Saat itu, massa mundur dan Kapolsek bersama anggota TNI Pos Pam, Arhanud Pelauw, yang ada berusaha menolong Briptu Faisal,"ujarnya.
Evakuasi terhadap korban Briptu Faisal sendiri, sempat tidak bisa dilakukan, atau tertahan kurang lebih dua jam, untuk mendapat pertolongan medis. "Kami mengajak rekan-rekan agar dalam pemberitaan, dapat menerapkan kode etik jurnalistik, sehingga berita yang diturunkan tidak merugikan salah satu pihak,"tandasnya. (MG2)
Komentar