Pilkada Kota Ambon 2024

Pengamat: Peluang Lucky & Edwin Menguat

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Masalah internal PDIP antara ketua DPD PDIP Murad Ismail dan Edwin Huwae bagian dari konsekuensi seorang politisi.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Ambon punya ambisi besar merebut kursi nomor satu di Kota bertajuk Manise, dalam pegelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Ambon tahun 2024 mendatang.

Agar supaya harapan itu bisa terwujud, PDIP bakal bekerja keras. Semua kekuatan akan dikerahkan untuk mencapai tujuan dimaksud. Bagi partai Kepala Banteng itu, Ambon harus dibawah kekuasaan PDIP.

Lantas, siapa saja nama kader yang disiapkan PDIP untuk bertarung dalam pesta demokrasi tersebut? Isu mengemuka,  Edwin Adrian Huwae dan Lucky Wattimury yang paling menonjol. Kedua politisi ini punya kans besar dan sama-sama memiliki elektabilitas mumpuni.

Edwin sudah dua periode duduk di kursi DPRD Maluku. Anak Negeri Allang, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) itu bahkan menduduki jabat Ketua DPRD Maluku periode 2014-2019. Edwin juga pernah menjabat Ketua DPD PDIP Maluku sebelum dipimpin Murad Ismail saat ini.

Lucky Waatimury pun demikian. Politisi PDIP itu sudah makan garam di dunia politik. Dari anggota DPRD Kota Ambon hingga kini sudah dua periode berkarya di DPRD Maluku. Bahkan, Lucky sendiri menjabat Ketua DPRD Maluku periode 2019-2024.

Dari dua kader terbaik PDIP Maluku ini, siapa yang berpeluang di usung PDIP untuk maju dalam bursa Pilwalkot Kota Ambon 2024 mendatang? Pengamat politik Maluku, Johan Tehuayo berpendapat, keputusan terakhir ada di DPP PDIP Pusat. Tapi dari penglihatannya, Lucky lebih berpeluang diusung PDIP ketimbang Edwin.

Alasannya, Edwin kini tak lagi mesra dengan Ketua DPD DPIP Maluku, Ismail Murad. Kemudian, Edwin disebut pernah buat blunder politik dengan mengkritik DPRD dan Pemerintah Maluku. Padahal, eksekutif dan legislatif sama-sama dikomandoi oleh kader PDIP.

“Beberapa bulan terakhir, pak Edwin selalu menampakkan perbedaan politik dengan keputusan politiknya DPD PDIP Maluku. Itu membuatkan kemudian tergusur dari jabatan Sekretaris DPD PDIP Maluku. Makanya, kalau untuk peluang diusung pada Pilwakot Ambon, saya rasa PDIP memihak ke Lucky Wattimury,” kata Tehuayo dihubungi Kabar Timur, Selasa (28/12).

Menurut dosen Ilmu Pemerintahan Fisip Unpatti Ambon itu, ada hal-hal yang menyebabkan PDIP lebih mengarah ke Lucky. Kendati demikian, ini baru sebatas penilaian. “Khan Pilkada masih cukup lama. Jadi apapun itu bisa berubah. Tapi saya lihatnya seperti itu, kalau peluang pak Edwin diusung PDIP sangat tipis dan bahkan tak akan terjadi,” tukasnya.

Terpisah, Pengamat politik lainnya, Said Lestaluhu mengatakan, masalah internal PDIP antara ketua DPD PDIP Murad Ismail dengan Edwin Adrian Huwae, itu adalah bagian dari konsekuensi seorang politisi.

Dia menilai, justru dengan begitu, bisa membuat Edwin menjadi lebih dinamis dalam melakukan berbagai tugas dan fungsi sebagai anggota DPRD Maluku dalam menyampaikan aspirasi melalui fungsi  pengawasan, budgeting, legislasi.

“Karena pada hakikatnya eksistensi seseorang anggota dewan itu akan mempertanggungjawakan kedudukannya kepada konstituen yang memilihnya secara konstistusional,” terangnya.

Sementara untuk peluang diusung atau tidaknya oleh PDIP pada Pilwalkot Ambon 2024 mendatang, Said bilang, keretakkan hubungan itu sangat berpengaruh. Tapi, itu merupakan hak preogratif Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri.

“Tapi kan dilain sisi, ada juga mekanisme lain melalui calon independen atau perseorangan yang bisa diambil pak Edwin sepanjang itu memenuhi prosedur dan mekanisme yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku,” pungkasnya. (KTY/Vina/Wiki)

Komentar

Loading...