Ada Preman “Ricuh” Diseleksi Sekkot Ambon

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Saling tuding dan ancaman warnai seleksi jabatan Sekretaris Kota Ambon. Ada preman. Benarkah?
Seleksi ulang calon Sekkot Ambon digelar Panitia Seleksi (Pansel) Sekkot, bertempat di Wayame Bay Hotel, Desa Wayame Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Kamis (2/12).
Sebelum proses seleksi ulang itu berlangsung pukul 09.00 atau 10.00 WIT. Situasi antar peserta calon Sekkot Ambon, yang berjumlah enam orang itu sudah memanas.
Dua calon Sekkot, yakni: Agus Ririmase dan Samuel Huwae, sempat ribut hingga membuat suasana jelang seleksi jadi panas.
Salah satu resepsionis hotel membenarkan kericuhan yang terjadi, antara sesama peserta calon Sekkot, dan Pansel.
"Iya benar, sekitar pukul 09.00.WIT ada ribut-ribut. Tak lama kemudian masuk 10 orang berbadan kekar naik ke lokasi acara di lantai II," cerita salah satu pegawai hotel itu.
Untuk diketahui, enam calon Sekkot Ambon yang mengikuti seleksi yaitu, Agus Ririmase, Enrico Matitaputty, Fahmi Sallatalohy, Jacob Silanno, Joy Adriaansz dan Samuel Huwae.
Sementara itu, salah satu peserta seleksi Calon Sekkot Ambon, yang dikonfirmasi Kabar Timur, melalui telepon seluler, tidak mengelak bahwa ada keributan saat proses seleksi.
"Iya benar, dong (mereka) kaco (buat keributan). Makanya, sebelum proses seleksi jalan, katong (kita) sempat lari amankan diri, karena ada yang bawa preman,"kata salah satu Calon Sekkot Ambon itu.
Lebih detail, peserta calon Sekkot Ambon ini menjelaskan, Agus Ririmase yang juga peserta calon Sekkot, terlihat membawa massa yang diduga adalah preman.
"Jadi Pak Agus dan Pak Samuel Huwae ini ribut, dan yang bawa preman itu pak Agus. Dong (mereka) sudah ada sebelum keributan terjadi. Jumlahnya banyak, ada dua oto (mobil),"ungkap calon Sekkot yang minta identitasnya dirahasiakan itu.
Ditanya mengenai kronologi keributan antara Huwae dan Ririmase, peserta calon Sekkot ini mengaku, hal tersebut menganau hasil seleksi awal dan SK penetapan Sekkot Ambon.
"Awalnya begini, Samuel ini dia curiga Kepala BKP-SDM Ambon, Benny Selanno ada main dibelakang soal hasil seleksi. Terus Agus juga bilang, katanya dia punya SK Sekkot sudah ada di Mendagri, tapi Benny berupaya untuk membatalkannya,"papar dia.
"Kalau Agus bilang dia punya SK sudah ada di Mendagri dan berusaha dibatalkan oleh Benny, itu kan tidak masuk akal. Sebab, yang tunjuk terakhir untuk siapa yang jadi Sekkot itu kan Walikota Ambon,"tambahnya.
Bahkan, lanjut dia, saking memanasnya situasi akibat keributan tersebut, peserta calon Sekkot Ambon, Samuel Huwae langsung memberikan ancaman kepada peserta lain.
"Lalu Pak Samuel dengan lantang mengatakan ancamannya bahwa, kalau saya jadi Sekkot Ambon nanti, kamong (kalian) samua ditambah Benny, beta injak-injak kamong samua,"terangnya.
Sementara itu, Sekertaris Pansel Sekkot Ambon, Jasmono membatah habis-habisan, informasi terkait kekacauan yang terjadi saat seleksi ulang tersebut.
"Tidak ada 10 orang berbadan kekar naik kesini. Yang ada cuma Pansel, peserta dan sekretariat. Memang ada keributan, tapi itu salah paham saja, sudah selesai. Proses sudah jalan, semua masalah juga sudah diselesaikan baik-baik,"terangnya.
Dirinya membantah bahwa ada pernyataan yang menyebutkan seleksi ulang Sekkot Ambon, dilakukan Pansel secara tertutup dan tak bisa diliput oleh media.
"Tidak tertutup.Kalau tertutup berarti teman-teman media tidak tahu.Tertutup dibagian mana?, Tidak ada. Kalau tertutup kami tidak ijinkan teman-teman media ambil gambar dan sebagainya. Cuma kan proses sementara berjalan. Jangan sampai ketika kita ijinkan, peserta terganggu,"tandasnya. (KTE)
Komentar