Polisi Terus Kejar Lima Pelaku Pembunuhan di SBB
KABARTIMURNEWS.COM. AMBON-Polres Seram Bagian Barat (SBB) hingga kini masih terus melakukan pengejaran terhadap lima terduga pelaku pertikaian yang menewaskan Safhril Kiliwou alias Ais.
Pria 27 tahun itu meregang nyawa setelah mengalami sejumlah tusukan benda tajam dalam pertikaian di desa Buano Utara, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten SBB, Jumat (24/9) lalu.
"Anggota sudah melakukan penyisiran hingga ke dalam hutan desa setempat, tapi hasilnya nihil. Namun, pengejaran terus dilakukan," kata Kasat Reskrim Polres SBB, Kasat Reskrim Polres SBB, AKP Pieter. E. Matahelemual dihubungi Kabar Timur, Senin (1/11).
Menurutnya, identitas dari terduga pelaku sudah dikantongi pihak kepolisian. Mereka masing-masing LY, LP, LN, LR dan LI. Bahkan, oleh Polres SBB telah menetapkan kelimanya dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Kelimanya telah kami tetapkan sebagai DPO. Kita juga sudah bagi foto wajah mereka ke polsek jajaran untuk membantu Polres menuntaskan kasus ini," ujarnya.
Dijelaskan, peristiwa ini bermula ketika korban dan teman-temannya menghadiri acara pesta pernikahan di pulau Kasuari. Dalam perjalanan pulang, rombongan korban dicaci maki oleh terduga pelaku.
Korban dan teman-temannya yang tidak terima kemudian menanyakan maksud apa sehingga terduga pelaku melontarkan kalimat cacian kepada korban dkk. Dari situ, adu mulut pun terjadi hingga berujung perkelahian.
Perkelahian tersebut akhirnya menyebabkan Ais mendapat beberapa luka tusukan benda tajam di tubuhnya. Ais lalu meninggal beberapa jam kemudian.
"Jadi mereka ini tidak saling kenal. Dan juga tidak ada masalah dendam atau apa. Hanya karena di maki, lalu mengakibatkan perkelahian. Dari situlah Ais meninggal dunia," terangnya.
Pasca peristiwa itu, anggota polsek Waisala dibantu personil Polres SBB melakukan pengejaran ke dalam hutan. Namun, anggota hanya menemukan bercak darah dari si terduga pelaku, sementara terduga pelaku tidak.
"Karena terduga pelaku juga ada yang luka akibat perkelahian tersebut. Kami menduga itu bercak darah dari si terduga pelaku," sebut Mantan Kapolsek Nusaniwe itu.
Dia mengimbau kepada kelima terduga pelaku untuk segera menyerahkan diri. "Tidak ada tempat buronan di republik ini bersembunyi. Sehingga, baiknya diharapkan mereka dapat menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatan itu," pungkasnya.
Terpisah, kapolsek Waisala, Ipda A Pratama mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyisaran baik di hutan Pulau Buona maupun kawasan sekitar, namun anggota tidak menemukan adanya tanda-tanda keberadaan terduga pelaku.
"Kita sudah lakukan penyisiran di pelosok hutan Buano sampai ke pasir panjang, tapi tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan terduga pelaku," tukas kapolsek (KTY)
Komentar