Anggaran Rp 1,5 M, Honor Panitia MTQ SBB “Kabur”
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), telah digelar di Kecamatan Amalatu, sejak 26 - 29 September 2021 lalu. Namun, sepekan berakhirnya ajang tersebut, honor panitia belum juga dibayar.
Padahal, anggaran yang diperoleh Rp 1,5 Miliar (M). Mirisnya, desas-desus kabar mengenai pembayaran honor panitia belum terealisasi.
Yang paling bertanggungjawab atas persoalan masalah ini, ketua Panitia MTQ SBB, Sya’ban Patty. Patty dinilai tidak bertanggungjawab atas pembayaran hak-hak para anggota panitia yang belum terbayar.
Abdul, salah satu panitia MTQ SBB, kepada Kabar Timur, melalui WhatsApp seluler, Kamis (7/10) malam membeberkan, ada niat buruk yang sengaja dibuat ketua panitia. “Ketua panitia telah melakukan rapat sepihak, dengan kepala seksi panitia, untuk honor anggota seksi ditiadakan. Padahal awalnya tidak begitu,”ungkap Abdul.
Menurutnya, tidak manusiawi jika kesepakatan ketua panitia mengambil kebijakan sepihak tentang, menghilangkan honor panitia dari anggaran MTQ SBB. “Yang kerja untuk persiapan MTQ SBB di Kecamatan Amalatu, adalah teman-teman anggota panitia. Tiga minggu, siang malam kita kerja. Mereka (ketua panitia) tidak pernah kelihatan, terus seenaknya saja mau sepakat honor panitia dihilangkan,”tegas Abdul.
Dirinya mengungkapkan, dalam proses gelaran MTQ SBB di Kecamatan Amalatu, pengelolaan anggaran tidak transparan. Mulai dari anggaran konsumsi dan lain sebagainya. “Anggaran konsumsi, kalau menurut informasi anggota konsumsi (panitia) berkisar antara Rp 110-120 juta. Anggota konsumsi tidak tau pasti berapa besar jumlahnya, karena tidak ada transparansi anggaran,”terangnya.
Bahkan, lanjut dia, pengelolaan anggaran konsumsi juga diduga “digarap” untuk masuk ke kantong pribadi sejumlah oknum. “Ada unsur kejahatan besar kalau mau digali. Diduga ada mark up anggaran MTQ SBB. Contoh saja dari bagian konsumsi, pesan makanan saja tidak mencukupi, dan pokoknya semua berjalan seperti anggaran itu terbatas, padahal cukup,”ujarnya.
Pihaknya meminta Bupati SBB Timotius Akerina mengevaluasi ketua panitia dan memanggil Badan Pemeriksa Keuangan mengaudit anggaran MTQ. “Harus panggil ketua panitia. Mengapa tiba-tiba buat keputusan sepihak. Honor ini hak teman panitia, jangan begitu dong. BPK juga harus audit, karena ada dugaan Mark Up anggaran terjadi di sini,”tandasnya.
Terpisah, Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten SBB Mansur Tuharea, kepada Kabar Timur mengaku, pihaknya akan panggil ketua panitia MTQ SBB, guna pertanyakan persoalan itu. “Besok (hari ini), saya akan panggil ketua panitia untuk pertanyakan hal ini. Kita akan dengar penjelasannya terlebih dulu. Setelah itu akan saya kabarkan lagi,”singkatnya. (KTE)
Komentar