Pemerintah Harap KUR Topang Pemulihan Ekonomi di Ambon

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ke Kota Ambon, tak meninjau perkembangan penanganan COVID-19  semata.

Kendati Airlangga juga melakukan dialog terkait perkembangan pemulihan ekonomi. Dialog bertema optimalisasi penyaluran KUR untuk meningkatkan kesejahteraan UMKM dan pemulihan ekonomi di Kota Ambo digelar di Swissbell Hotel, Senin (4/10).

Dalam sambutannya, Airlangga berharap, dengan KUR inilah, semoga dapat terjalin sinergi yang kuat antara Pemerintah Daerah dan Lembaga Penyalur KUR serta Penjamin KUR dalam mengakomodir aspirasi masyarakat dan mengoptimalkan penyaluran KUR, sebagai langkah strategis untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.

“Kita masih berada di masa pandemi covid-19. Tentunya, dengan KUR, pemerintah berharap semoga dapat membantu UMKM dan menopang percepatan pemulihan ekonomi nasional, termasuk membantu pengusaha UMKM di Kota Ambon,” kata Airlangga.

Dikatakan, kegiatan ini menjadi aksi nyata Pemerintah dalam mengoptimalkan penyaluran KUR di Provinsi Maluku bersama stakeholder penyalur dan penjamin KUR, yakni Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, Askrindo, dan Jamkrindo. “Semoga KUR dapat terus mendampingi UMKM mengembangkan usaha dalam memulihkan perekonomian daerah maupun nasional,” harap Menko.

Ditempat yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir, melaporkan, pencapaian realisasi KUR pada masa pandemi di 2020 tercatat sebesar Rp 198,53 triliun atau lebih tinggi dibandingkan pada masa pra Covid 2019 yang sebesar Rp140,1 triliun.

Pada masa pandemi COVID-19 dua tahun terakhir ini, Pemerintah telah membuat berbagai program kebijakan KUR dan pembiayaan bagi UMKM, diantaranya pada tahun 2021 memberikan tambahan subsidi bunga sebesar 3 persen, sehingga suku bunga menjadi hanya 3 persen sampai akhir 2021.

Pemerintah juga telah meningkatkan plafon KUR dari Rp 253 triliun menjadi Rp 285 triliun, menaikkan plafon KUR tanpa agunan tambahan dari Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta, serta mewajibkan peningkatan ketentuan porsi kredit UMKM menjadi paling sedikit sebesar 30% pada Juni 2024.

Kinerja penyaluran KUR terus meningkat, realisasi di tahun ini sampai dengan 27 September 2021 telah mencapai Rp 200,26 triliun (70,27 persen dari target 2021 sebesar Rp285 triliun) dan diberikan kepada 5,39 juta debitur, sehingga total outstanding KUR sejak Agustus 2015 sebesar Rp 321 triliun dengan NPL tetap terjaga di kisaran 1,14 persen.

Khusus di Maluku, kata Iskandar, penyaluran KUR sejak Januari 2021 sampai 27 September 2021 telah mencapai Rp 768,51 miliar kepada 26.660 debitur.

Porsi penyaluran KUR di Provinsi Maluku selama 2021 per sektor terbesar adalah sektor perdagangan (55,66 persen), jasa-jasa (19,25 persen), serta pertanian, perburuan dan kehutanan (12,72 persen).

Sektor pertanian dan perikanan merupakan salah satu sektor pendukung ekonomi Provinsi Maluku yang dibuktikan dengan realisasi KUR yang tercatat sebesar Rp97,78 miliar (12,72 persen) dan 56,48 miliar (7,35 persen).

Sementara itu, penyaluran KUR di Kota Ambon sejak Januari 2021 sampai dengan 1 Oktober 2021 telah mencapai Rp 131,6 miliar kepada 4.081 debitur. Porsi penyaluran KUR di Kota Ambon selama 2021 per sektor terbesar yaitu sektor perdagangan (54,26 persen), jasa-jasa (36,72 persen), serta pertanian, perburuan, dan kehutanan (3,43 persen).

Komposisi penyaluran KUR pada sektor pertanian dan perikanan di Ambon tercatat masing-masing sebesar Rp4,51 miliar (3,43 persen) dan Rp2,88 miliar (2,18 persen). “Hal ini menandakan masih terbukanya peluang penyaluran KUR pada kedua sektor tersebut,” sebutnya.

Ditambahkan, pertumbuhan ekonomi di Maluku sudah membaik. PDRB Kuartal 2020 hingga 2021 yaitu 4,53 persen, dan ini sudah berada dalam jalur positif. “Kita akan terus dorong bahwa ekonomi rakyat terus digelontorkan. Pemerintah juga terus mendorong Program Kartu Prakerja, jumlah penerimanya di 2021 di Maluku meningkat dua kali lipat. (KTY)

Komentar

Loading...